SAMPANG,, BeritaLima.com – Tradisi ziarah makam saat lebaran ketupat ditengah pandemi covid-19 tetap berlangsung, seperti halnya yang dilakukan oleh warga sekitar Desa Buker Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, Minggu (31/5/2020).
Dengan berduyun-duyun dan tanpa menggunakan masker, warga yang berasal dari empat Desa sekitar Desa Buker itu sangat antusias melaksanakan tradisi tahunan tersebut sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya penularan virus corona antar pengunjung buyut yang di keramatkan warga itu.
Menanggapi hal tersebut, kepala Desa Buker Abdus Sodik menghimbau agar masyarakat yang sudah terlanjur memadati jalanan itu untuk tidak berkerumun dan sebisa mungkin untuk bergantian saat memasuki area pemakaman.
“Masyarakat sudah terlanjur datang dan memadati jalanan dan area pemakaman buyut Buker, sehingga kami pun selaku kepala Desa tidak bisa berbuat banyak, namun kami tetap berupaya untuk menjaga dan menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan jangan abaikan himbauan pemerintah terkait penanganan pandemi covid-19,” Ungkapnya.
Menurutnya, ziarah ke makam buyut Buker saat lebaran ketupat atau tujuh hari setelah lebaran Idul Fitri sudah menjadi tradisi masyarakat sekitar, sehingga datangnya hari itu merupakan bagian penting pelengkap moment Ramadhan.
“Ini sudah menjadi tradisi, sehingga sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa dirubah apa lagi dilarang, namun dari pantauan kami kedatangan peziarah turun drastis daripada tahun – tahun sebelumnya, biasanya sampai mencapai ribuan dan menimbulkan antrian hingga kiloan meter,” Imbuhnya.
Sementara itu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, saat momentum hari raya ketupat ini justru kita gunakan untuk memohon keberkahan rejeki dan keselamatan dari berbagai penyakit termasuk juga Corona.
“Percaya tidak percaya, namun kami berdo’a agar diselamatkan dari virus yang mewabah itu melalui keberkahan dan kekeramatan buyut Buker. Kita wajib ikhtiar tapi jangan lupa berdoa,” Singkatnya. (FA)