JAKARTA, Beritalima.com– Anggota DPD RI, Abdul Hakim melaksanakan dialog dan penyerapan aspirasi warga Desa Rejomulyo, Lampung Selatan masa reses awal tahun ini di Balai Desa setempat, Jumat (12/2).
Didampingi Tim Ahli Unila, Penggerak Desa, Penanaman Nasional Madani (PNM), Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), BPD, Mahasiswa Unila, Kelompok PKK, senator dari Dapil Provinsi Lampung ini berdialog dengan masyarakat setempat.
Abdul Hakim mengatakan, potensi yang ada di desa ini menjadi suatu hal yang bisa diotimalkan terutama produksi sabun yang mulai dikembangkan ibu-ibu PKK, apalagi sudah mulai mendapatkan pasar walau bermula dari warga sekitaran. Sekarang tinggal lagi bagaimana produk mampu bersaing di kelasnya dengan memenuhi beberapa standard mutu untuk menunjang trust public terhadap produk sabun PKK Desa Rejomulyo.
“Kami ingin menyerap aspirasi sekaligus secara langsung akan membantu permasalahan dan kendala di masyarakat. Dan, kami hadirkan mitra kami yaitu PNM dan PLUT untuk mengembangkan usaha produksi sabun ibu2 PKK” ungkap Abdul Hakim.
Ketua Tim Pembina PKK Unila Teguh Hendrayanto mengatakan, potensi ekonomi dari pengelolaan produk sabun jika dilakukan secara mandiri oleh desa akan meningkatkan ekonomi warga desa Rejomulyo.
Misal satu Kepala Keluarga (KK) mengeluarkan biaya rutin 50 ribu per bulan untuk membeli sabun, jika 1.000 KK akan ada dana Rp 50 juta per bulan dan Rp 600 jutat dalam setahun yang beredar di desa Rejomulyo. “Ini potensi dana yang cukup besar,” kata Teguh.
Ketua PKK Rejomulyo, Siti Holliah mengatakan, sejauh ini pihaknya kurang percaya diri menjangkau pasar luas karena belum ada izin produk dan keamanannya.
Harapan dari pertemuan ini kami mendapatkan titik terang dalam hal bantuan untuk membentuk UMKM yang memiliki izin usaha dan kemasan agar produk bisa dijual keluar dan menjadi penghasilan tambahan. (akhir)
