JAKARTA, Beritalima.com– Generasi muda atau lebih populer disebut sebagai kaum milenial sangat penting terlibat langsung dalam politik dan ikut dalam proses pengambilan kebijakan.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Abdul Waris dalam Diskusi Publik dengan tema ‘Generasi Milenial Berpolitik’ yang digelar Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kabupaten Berau di Tanjung Radep, kemarin.
Abdul Waris menekankan pentingnya keterlibatan generasi milenial untuk terlibat langsung dalam politik dan turut serta dalam proses pengambilan kebijakan. “Saat ini 1 dari 3 penduduk Indonesia adalah milenial, setidaknya 34,4 persen masyarakat Indonesia ada di rentang umur emas 17-38 tahun. Jadi posisinya sangat strategis dalam memperjuangkan berbagai aspirasi melalui jalur politik, apalagi sekarang sedang tahun politik.”
Dijelaskan, generasi milenial merupakan generasi yang melek teknologi (Digital Native). “Ini berbeda dengan generasi yang sebelumnya. Mereka aktif di jejaring medsos. 81 persen, pengguna FB, 70,3 persen pengguna WA, dan 54,7 persen pengguna IG berasal dari generasi milenial,’ terang Abdul Waris yang juga Wakil Ketua Demokrat Kabupaten Berau.
Tetapi dari semua keunggulan diatas, generasi milenial termasuk generasi yang tergolong pada kelompok apatis (alergi terhadap politik). Milenial menganggap politik adalah milik generasi tua, mereka acuh terhadap berbagai proses politik.
“Inilah PR para politisi sekarang, dimana kami harus menjadi contoh bukan saja mengajak. Tentu sosok yang bersih dan berprestasi serta kesediaan berpartisipasi mendorong, mendengarkan dan mewujudkan aspirasi yang konkret menjadi harapan bagi generasi milenial,” demikian Abdul Waris. (akhir)