Bireuen Aceh, Beritalima.com. Ulama kharismatik Aceh, Tgk H Muhammad Amin (Abu Tumin) Blang Bladeh menyampaikan kurang cocok bila ada ulama yang berkeinginan masuk kedalam pemerintahan dengan mencalonkan diri menjadi kepala daerah.
“Seandainya ada, berarti telah melanggar wasiat para indatu (nenek moyang) dan ulama pendahulu,” kata Abu Tumin kepada sejumlah wartawan saat menghadiri lauching ambulan penjemputan pasien rujukan di Puskesmas Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Senin (09/05/16)
Hal tersebut diungkapkan Abu Tumin, karena dirinya telah mendapat kabar bahwa di Aceh ada ulama yang akan mencalonkan diri menjadi kepala pemerintahan. Menanggapi hal itu, Pimpinan Pesantren Almadinatutdiniyah tersebut, menerangkan, berdasarkan pengalaman Sejarah yang diketahui dirinya, sejak zaman Belanda, Jepang hingga berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, belum pernah ada di Aceh, ulama terjun ke pemerintahan dengan menjadi kepala daerah seperti gubernur, bupati dan walikota.
“Pada masa Kerajaan Aceh pun, ulama hanya menjadi penyeimbang dan menjadi penasehat kepada pemerintah atau Raja, jika sekiranya dibutuhkan dan diminta pendapat oleh pemerintah, jadi kalau ada ulama yang hari ini mau mencalonkan diri, itu sangat mengejutkan saya,” kisahnya.
Abu Tumin menambahkan, seorang ulama menjadi kepala daerah, bila nantinya ada kekeliruan dalam menjalankan pemerintahan, maka imbasnya bukan hanya kepada ulama yang bersangkutan saja, tetapi juga meluas kepada ulama lainnya yang ada di Aceh umumnya, khususnya di Bireuen.
“Bila ulama jadi bupati imbasnya ulama tidak bebas lagi berbicara tentang masalah kehidupan masyarakat. Lebih lagi ketika seorang ulama dulunya mengatakan hal macam-macam tentang pemerintah, bagaimana jika ulama yang menjadi kepala daerah,” ujarnya
Jika alasan seorang ulama menjadi kepala daerah untuk memperbaiki Kabupaten Bireuen, maka cukup dilakukan dengan nilai-nilai agama melalui dakwah dan pengajian serta memberikan masukan kepada pemerintah untuk diperbaiki, sekiranya ada kekeliruan.
“Untuk kondisi hari ini, saya berpendapat dan juga mengajak masyarakat Bireuen, berilah kesempatan kepada Ruslan sekali lagi untuk memimpin Bireuen periode lima tahun ke depan. Karena selama ini, banyak sekali program pembangunan yang sudah dilakukan Ruslan untuk kepentingan masyarakat di Kabupaten Bireuen,” tutup Abu Tumin. [Fauzan]