JAKARTA, Beritalima.com– Piala Eropa sudah bergulir ditandai dengan laga pembuka Italia mengalahkan Turki 3-0. Italia diprediksi menjadi salah satu kandidat juara disamping tim lainnya seperti Jerman, Perancis, Spanyol, Belanda dan Inggris.
Yang menarik adalah pandangan dari Achsanul Qosasi pada Piala Eropa kali ini. Dia justru tertarik melihat penampilan Makedonia Utara. “Kita lihat kekuatan dan kejutan dari Makedonia Utara. Tim ini pernah bermain 2-2 lawan Inggris dan mengalahkan Jerman 2-1 Maret lalu,” kata Achsanul di Jakarta, Sabtu (12/6).
Komentar Achsanul bukan tanpa alasan, terbukti Makedonia Utara membuat Jerman harus menelan kekalahan pertama 20 tahun di kandang sendiri. “Untuk pertama kalinya mereka lolos piala eropa lewat play-off, jumlah penduduknya 2 juta jiwa setara dengan 1 kabupaten/kota di Indonesia,” tambah dia.
Pengamatan Bos Madura United ini terhadap sepakbola tergolong jitu, sebab Makedonia Utara adalah tim debutan bersama Finlandia di Piala Eropa kali ini. Negara pecahan Yugoslavia dan telah berganti nama menjadi Makedonia Utara untuk kali pertama berhasil menembus babak utama Piala Eropa 2020/2021.
Tim besutan Igor Angelovski tersebut berada di Grup C bersama Austia, Belanda, dan Ukraina. Makedonia Utara sebenarnya mewarisi kekuatan sepakbola Yugoslovakia dan telah menjadi anggota independen FIFA dan UEFA sejak 1994. Negara yang di semenanjung Balkan itu baru berganti nama pada 2019.
Pada Piala Eropa 2020/2021, Makedonia Utara lolos ke babak utama lewat jalur playoff. Mereka berhasil menyingkirkan Kosovo 2-1 dan unggul tipis 1-0 atas Georgia, November lalu. Babak playoff seharusnya berlangsung Maret tahun lalu. Namun, agenda itu diundur akibat pandemi virus Corona COVID-19 seperti halnya Piala Eropa atau Euro 2020 / 2021.
Goran Pandev menjadi ikon sekaligus pemain andalan Makedonia Utara. Pria yang sudah berusia 37 tahun itu menjadi pencetak gol tunggal saat Makedonia menjalani laga hidup mati di stadion Tbilisi.
Berkat gol itu, Pandev semakin melekat sebagai ikon Makedonia Utara.
Pandev sangat melekat dengan sepak bola Italia. Dia merupakan salah satu pemain yang ikut mengantar Inter Milan meraih gelar treble winner pada tahun 2010. Dia juga sempat memperkuat Lazio, Napoli, dan pada tahun 2015 sempat berseragam Genoa yang masih bertahan hingga kini.
Sosok pelatih Igor Angelovski yang mengangkat kembali pamor Pandev. Kehadirannya di tim Makedonia Utara memberi ruang bagi Pandev untuk tetap bertahan di timnas meski tidak muda lagi.
Meski secara teori Makedonia Utara bukan tim yang diperhitungkan bisa bersinar di Piala Eropa atau Euro 2020/2021. Namun, melihat kiprahnya di beberapa pertandingan, tim debutan ini tidak bisa dianggap remeh.
Pada babak kaulifikasi Piala Eropa 2004 lalu, Makedonia Utara sempat menahan imbang Inggris 2-2. Hasil yang sama kembali diraih saat kedua tim bertemu di kualifikasi Euro 2008.
Yang mengejutkan ketika Makedonia Utara mengalahkan Jerman 2-1 di depan pendukung lawan do Duisburg 31 Maret lalu. Ini kekalahan perdana tim Panser di kandang dalam 20 tahun terakhir penampilannya di ajang Kualifikasi Piala Dunia. Dalam laga ini, Pandev kembali membuktikan naluri golnya masih hidup dengan mencetak gol ke-37 bagi Makedonia Utara. (akhir)