Jakarta, beritalima.com |– Ada apa di tubuh Partai Persatuan Indonesia atau dikenal dengan Perindo, dengan adanya gejala beberapa pengurus pusat dan daerah mundur? Perindo yang dibangun Hary Tanoesoedibjo sepuluh tahun lalu (2014), memang menghadapi tantangan cukup berat.
Dua kali dalam Pemilu (2019 dan 2024), Perindo belum bisa mengirim kadernya di tingkat DPR RI. Prestasi yang lumayan berarti, saat bisa menempatkan putrinya Hari sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Angela Herliana Tanesoedibjo).
Ahmad Rofiq, Sekjen Perindo, terhitung sejak awal Oktober telah mengundurkan diri. Ini hampir bersamaan dengan pengunduran diri Juru Bicara dan Ketua DPP Partai Perindo Dr. Heri Budianto,M.Si. Beberapa hari kemudian, Ketua Bidang Organisasi DPP Perindo, Muhammad Sopiyan juga melakukan hal serupa.
Di tingkat daerah (Dewan Pimpinan Wilayah), Ketua DPW Perindo Nusa Tenggara Timur (NTT), Jonathan Nubatonis menyatakan mundur dari Perindo. Dan, masih di daerah, sejumlah ketua DPW diberhentikan secara sepihak oleh DPP, seperti terjadi di Sumatera Utara, Maluku Utara dan Papua.
Padahal, di tiga daerah yang ketuanya diberhentikan, terbukti menyumbangkan perolehan kursi cukup banyak. Di NTT 46 kursi, Sumatera Utara 43 Kursi, Maluku Utara 11 kursi dan Papua 15 Kursi. Total kursi yang diraih Perindo Pada Pileg 2024 yaitu 381 Kursi.
Hary Tanoe baru saja memberikan tongkat estafet sebagai ketua umum Perindo kepada Angela, yang dinilainya cukup berhasil sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekononi Kreatif. Sayangnya, pergantian jabatan paling tinggi tersebut tidak melewati mekanisme parpol yang berlaku (seperti jalur musyawarah nasional).
Ada apa sebenarnya di tubuh Perindo, yang saat Pilpres mendukung pasang calon nomor 3 Ganjar-Mahfud lalu kini berbalik arah mendukung penuh Presiden Terpilih Prabowo-Gibran?
Jurnalis: Abri/Rendy