Ada Apa Dibalik Kasus Ijin Mati CV Bintang Terang ?

  • Whatsapp

Surabaya, betitalima.com
Publik dikejutkan oleh berita viral di medsos, penggalangan dana oleh akun seorang bernama Bonnie Zimmermann yang berdomisili di California Amerika Serikat.

Postingannya viral, begini bunyinya :

A total of 497 parrots and cockatoos were removed from a breeding center in East Java last week.

The deplorable treatment of the birds necessitated the removal of the birds.

The birds were separated in small cages by pairs, with no perches or enrichment, and were fed a formula from Taiwan to stimulate breeding.

This is long but please read. We need your help to underwrite part of the transportation of these birds, build more transportation cages, but most importantly money for food.

There is only a food budget available for one month. A breakdown of the species and where they will be located is below.

Consider a donation today @ https://www.paypal.com/donate/?token=JaB6sF84irYiM0sNZuPksTn_O98TI9kZ12AHzxogqYSnOIUsP6rD0qBMQgjlyjOTlr2KJW&country.x=US&locale.x=US

The Ministry of Forestry established an integrated team of specialists to handle confiscated birds taken by the East Java (Province) Police from the CV Bintang Terang Breeding, Center in Jember – East Java. The members of the team are: LIPI (Indonesian Scientific Institution), WCS – WCU (Wildlife Conseration Society, Wildlife Crime Unit), JAAN (Jakarta Animal Aid Network), Konservasi Kakatua Indonesia (IPP’s sister organization) and a veterinarian from KLHK (Ministry of Forestry). The team worked at the location from August 19 to 24 to identify the bird species and subspecies to group them accordingly and moved sick or injured birds into quarantine.

The birds will be moving to five locations to begin rehabilitation and move towards release into their endemic forests.

Jayapura – Papua: 201 Eclectus parrots (Eclectus roratus polychorus), 28 Triton cockatoos (C. galerita triton), 3 Corellas (C. sanguinea), 6 Victoria Crowned Pigeons (Goura Victoria) and 2 Black-capped lories (lorius lory).

Seram – Maluku: 8 Eclectus parrots (Eclectus roratus roratus) and Moluccan cockatoos (Cacatua mollucensis)

North Maluku: 78 Eclectus (Eclectus roratus vosmeri)

Tanimbar: (77 Goffins cockatoos (C. goffini)

Aru Islands: 70 Elenora cockatoos (C. galerita Eleonora) and 5 Palm cockatoos (Probosciger aterrimus)

Disease testing has been completed. The biggest priority is moving the Papuan birds first. They will be temporarily housed in East Java, and then moved to Jayapura as soon as possible.

After these birds are moved to bigger cages they will have to re-learn normal bird behavior including perching, flying, playing and moving them into a better diet.

https://www.paypal.com/donate/?token=JaB6sF84irYiM0sNZuPksTn_O98TI9kZ12AHzxogqYSnOIUsP6rD0qBMQgjlyjOTlr2KJW&country.x=US&locale.x=US

Sebelumnya, Kristin alias Lauw Djin Ai (60 tahun) divonis penjara setahun, denda Rp 50 Juta dan semua burung hasil tangkarannya selama 15 tahun sebanyak lebih 500 ekor karena terus berkembang, disita negara.

Tidak ada pembuktian burung tersebut ilegal, kecuali ijin tangkarnya mati Kristin harus mendekam dipenjara.

Kesalahan administrasi yang sebenarnya mutlak kesalahan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim karena lalai dan melakukan pembiaran, justru dilimpahkan ke penangkar yang seharusnya dibina.

Ada apa dibalik kasus ini ?
Ternyata dugaan sejak awal pemerhati satwa liar Singky Soewadji makin terbukti, sejak awal singky yang mencium aroma bau amis dalam kasus ini.

Pemerintah gagal, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam hal ini Direktorat Jendral (Ditjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) tidak mampu mengatasi bawahannya, BBKSDA Jatim dan Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) yang berkolaborasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan tindakan yang menyimpang.

Politikus senior PDI-P Saleh Ismail Mukadar SH bahkan langsung menuduh, bahwa CV Bintang Terang sengaja dirampok oleh aparat dengan dibalut menggunakan undang-undang dan peraturan.

Bukan hanya Saleh, mantan Waka Polri Komjen (purn) Pol Drs Oegroseno SH dan Ketua Umum Indonesia Lawyer Club (ILC) TV One Dr Tjandra Sridjaja SH. MH juga ikut beri bantuan hukum buat Kristin.

Postingan Bonnie bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia :

Sebanyak 497 Kakatu dipindahkan dari pusat penangkaran di Jawa Timur minggu lalu.

Perlakuan yang menyedihkan dari burung-burung tersebut mengharuskan pemindahan burung-burung tersebut.

Burung-burung dipisahkan dalam kandang kecil berpasangan, tanpa bertengger atau pengayaan, dan diberi formula dari Taiwan untuk merangsang pembiakan.

Ini panjang tapi tolong baca. Kami membutuhkan bantuan Anda untuk menanggung sebagian transportasi burung-burung ini, membangun lebih banyak kandang transportasi, tetapi yang paling penting uang untuk makanan.

Hanya ada anggaran makanan yang tersedia selama satu bulan.

Rincian spesies dan di mana mereka akan berada di bawah.

Saat ini ijin CV Bintang Terang sudah lengkap, tapi burung belum ada tanda-tanda dikembalikan, ternyata ada proyek dibalik kasus ini.(rr)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *