Ada Beda Data Kemiskinan Antara Trenggalek dengan Pemerintah Pusat

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Pemerintah mulai level pusat hingga daerah terus memfokuskan diri terhadap masalah kemiskinan. Berbagai langkah dan upaya di lakukan demi mengurangi kesenjangan sosial tersebut.

Termasuk Pemkab Trenggalek, yang secara konsisten mencoba terobosan-terobosan dalam menekan angka kemiskinan. Mengingat masih terdapat perbedaan angka cukup siginifikan antara data di pemerintah pusat dengan yang dimiliki Trenggalek.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin kepada awak media bahwa memang saat ini terdapat selisih nominatif sekitar 2 ribu jiwa.

“Masih terdapat perbedaan signifikan antara data kemiskinan versi pemerintah pusat dengan yang dimiliki oleh Trenggalek, terpaut sekitar 2 ribu jiwa,” ungkap dia.

Menurut Nur Arifin, sebenarnya dalam usaha menuntaskan kemiskinan ekstrem pihak Pemkab Trenggalek juga sudah menjalankan beberapa program. Mulai dari pendataan secara ‘by name by address’ guna validasi lapangan. Maupun pemberdayaan masyarakat yang terstruktur dan dimassifkan dengan tetap melibatkan berbagai unsur terkait.

“Hasilnya nanti akan kita up date dan laporkan. Mengingat, yang sebelumnya diangka 10 ribuan sekian namun setelah di identifikasi hanya 8 ribuan,” kata bupati muda tersebut, Jum’at, 10 November 2023.

Selain itu, beberapa program juga telah berjalan termasuk yang menyasar usia produktif melalui program-program ekonomi. Kemudian, bagi yang sudah berusia lanjut ada ‘Dapur Cinta’ akronim dari ‘Dapur Cegah dan Atasi Stunting’ yakni memberikan pasokan pangan langsung setiap hari kepada warga yang membutuhkan. “Khususnya kepada keluarga rawan stunting dan para lansia,” imbuh dia.

Suami Novita Hardini ini mengaku, dalam menuntaskan angka kemiskinan di wilayahnya tidak mampu dikerjakan sendiri. Semua berkat gotong royong, kerja keras dan saling dukung seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Termasuk pula, dukungan dari dinas teknis yang sebenarnya domain Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yaitu melalui membangun infrastruktur sanitasi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

“Sanitasi itu penting. Kalau orang membuang air besar pada saluran terbuka di lingkungan, bakteri dari fesesnya bisa meresap ke tanah. Lalu, masuk ke sumber-sumber air warga. Sehingga, sumber air tadi berpotensi mengandung bakteri seperti Colli,” pungkas Nur Arifin. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait