Ada Tantangan Lama dan Baru, Pengamat Yakin Kapolri Baru Bisa Mengatasinya

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com | Terpilihnya Komjen Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si sebagai calon tunggal yang dimajukan Presiden Joko Widodo pada DPR untuk fit and proper sebagai calon Kapolri akan membawa rona baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sosok Sigit, pria berwibawa dan mau mendengar berbagai pihak dapat mengundang simpati berbagai pihak untuk membawa harapan perkembangan baru bagi reformasi pemolisian Indonesia di masa mendatang.

Demikian disampaikan pemerhati sosial keamanan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Djuni Thamrin, Ph.D dalam tulisan panjangnya sebagaimana dipulis rri.id.

Ia pun menjelaskan beberapa tantangan yang akan dihadapi Kapolri baru, baik tantangan lama maupun tantangan baru.

“Tentunya, tantangan maupun landscape keamanan-ketertiban masyarakat dimasa depan akan berbeda dan lebih rumit.  Adanya masalah Pandemi Covid-19 yang masih belum landai, ancaman cyber crime yang semakin canggih dengan menggunakan perkembangan teknologi baru 4.0, ancaman keamanan akibat dari sikap intoleransi dan terorism yang masih ada tentu akan muncul setiap dimana situasi keamanan sedang tidak kondusif,” terang Djuni.

Selama ini, lanjutnya, Indoneaia cukup banyak terkuras cadangan devisanya dan harus dikawal lebih ketat untuk dapat memulihkan pondasi ekonomi. Akibatnya, beberapa perusahaan besar (peternakan, pertanian, perikanan, tambang, properti, infra struktur, makanan) mulai limbung, investasi baru cenderung tidak diprogramkan meskipun melalui OBL prosedur investasi di sederhanakan dan dipermudah di berbagai sektor.

“Masih adanya penolakan yang kuat terhadap UU OBL dari kelompok buruh yang merupakan potensi terjadinya aksi buruh secara masif karena sebagian buruh terpaksa kehilangan pekerjaan dan penghasilan,” jelas Djuni.

“Kelompok ormas militan yang berbasis agama yang saat ini sudah dilarang oleh pemerintah, telah mulai melakukan rekonsolidasi untuk membentuk ormas bayangan baru yang sedang menunggu kendali keamanan oleh Polri dan TNI kendur,” harap Djuni.

Djuni berharap, bagaimana Kapolri baru bersikap dan mengambil kebijakan yang tepat untuk dapat mengatasi semua potensi masalah tersebut tanpa menimbulkan gejolak sosial yang tajam.

“Konsep pemolisian PRESISI adalah konsep pemolisian yang prediktif melakukan antisipasi agar setiap potensi kejahatan, kerusahan dan pelanggaran hukum pada suatu daerah sudah dapat diprediksikan dengan menggunakan ilmu pengetahuan, khususnya statistika,”

“Apabila pihak kepolisian dapat menguasai dengan baik pemodelan statistik seperti ini, maka penilaian yang dilakukan oleh Marplus Inc. Dapat dilakukan oleh pihak internal kepolisian kapan saja dan dimana saja,” tulis Djuni.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait