BANYUWANGI, beritalima.com – Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, melakukan kirab bendera serta pembacaan ikrar di atas gumuk (bukit). Ratusan warga yang terdiri dari beberapa kelompok pemuda itu, rela menahan sengatan matahari yang bersinar penuh sepanjang hari ini, Senin (28/10/2019).
Sebanyak 700 orang dari 7 forum pemuda Desa setempat, mengikat Sang Saka pada ujung tongkat sembari melangkahkan kaki, menyusuri 3 bukit dibawah suhu 33 derajat celcius.
“Hari ini kita lakukan ikrar pemuda Indonesia, sesuai dengan isi Sumpah Pemuda. Sebagai simbol pernyataan bahwa, Desa Sumbermulyo, menjunjung tinggi nilai-nilai yang tertuang dalam kesatuan NKRI,” kata Mahatman Suwanto, salah satu koordinator serta tokoh setempat.
Kita menempuh, lanjut Suwanto, lebih dari 20 kilometer melintasi tiga perbukitan. Yakni, gumuk Pot, gumuk Pleleng, dan gumuk Menggeh, sebelum akhirnya sampai di situs Mbah Pesanggrahan. Dimana, pada setiap puncak gumuk tersebut, ratusan pemuda ini menyanyikan lagu Indonesia Raya, disusul dengan pembacaan Pancasila serta ikrar Sumpah Pemuda.
“Ini adalah sebuah upacara peringatan hari Sumpah Pemuda. Tepatnya, bukan sembarang upacara. Esensi sakral dari keberagaman agama ada didalamnya. Berbeda tapi menyatu dalam Bhineka Tunggal Ika,” katanya.
Menurutnya, dengan memilih trek perbukitan seperti ini, menjadi sebuah ajang untuk membangkitkan semangat para pemuda. Khususnya, dalam kerjasama serta rasa saling menghormati. Dimana, saat dalam keadaan haus dan kepanasan, mereka akan berbagi setetes minuman dalam botol. Saling bergandengan menanjaki bukit, tidak ada yang tertinggal dan ditinggal.
Selain itu, dirinya juga merasa prihatin dengan banyaknya pagelaran pesta demokrasi yang semestinya menumbuhkan pemimpin amanah, justru malah menumbuhkan perpecahan karena sebuah perbedaan. Dengan kirab bendera ini, dirinya bermaksud untuk menumbuhkan kembali rasa persaudaraan dan persatuan, sebagaimana Merah dan Putih tersatukan dalam sebuah simbol negara Indonesia.
“Kami berketetapan, untuk kembali menyatu. Tanpa alasan pemisah apapun, kita menjadi satu dan tetap dalam satu bingkai NKRI,” katanya.
Meski akan ada kegiatan Pilkada tahun depan, itu bukanlah sebuah pemecah bagi kami. Disini, kita berikrar, kita bersumpah menjunjung tinggi nilai keutuhan berbangsa dan bernegara. Kami juga berharap, apapun momentum serta kegiatan politiknya, janganlah mengadu domba masyarakat hanya untuk sebuah kepentingan jabatan semata.
“Apapun kegiatan politik kedepan, jangan sampai digunakan untuk memecah belah masyarakat Indonesia,” pintanya.
Adapun 7 forum pemuda yang mengikuti, kirab bendera ini yakni, Laskar Minakjinggo dengan Bonari Wibowo sebagai pemuda perwakilannya. Forum Pemsa dengan Fredianto, kemudian, Pendowo Asri diwakili oleh Suhardi. Adapula, Komunitas Pemuda Blok 6, dengan Ahmad Qusairi yang mewakili. Serta, Yisuf Baidlowi dari forum Pandowo Mulyo, Tumianto mewakili forum Lentera wangi, dan Khoirudin dari Rejo Semut Ireng.
“Selain itu, acara peringatan hari Sumpah Pemuda ini, oleh warga Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi ini, ditutup dengan doa lintas agama. Yakni dilakukan oleh semua pemuka agama, secara bergantian,” kata Mahatman Suwanto kepada media (Bi)