MADIUN, beritalima.com- Menyambut era new normal masa pandemi Covid-19, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perhimpunan Pemuda Hindu Dharma Indonesia (Peradah) dan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Madiun, Jawa Timur, menggelar rakor tatap muka langsung di sebuah rumah makan, Sabtu 25 Juli 2020, malam.
Meski Kota Madiun masuk resiko paling rendah penularan Covid-19 diantara 38 kota/kabupaten se-Jawa Timur, namun kegiatan yang diikuti 15 orang ini, tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dalam rakor ini, Wakil Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia PHDI Kota Madiun, Putu Gde Hariadi, SH. MH, mengatakan, agar anggota PHDI, Peradah dan WHDI serta umat Hindu lainnya, tetap melaksanakan anjuran pemerintah melaksanakan protokol kesehatan meski sudah menuju era new normal.
“Saat ini sudah sampai ke fase adaptasi. Kebiasaan baru dimana kita harus bisa hidup berdampingan di tengah pandemi virus corona yang terus menginfeksi jutaan orang di dunia,” ucap Putu.
Untuk itu, ia menghimbau agar fase kenormalan baru ini dapat dipersiapkan dengan baik dan harus tetap produktif, tetapi juga aman dari wabah penyakit infeksi pernapasan Covid-19.
“Antara lain panduan membersihkan tangan sesering mungkin, jaga kebersihan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, gunakan masker, jaga jarak sosial, menerapkan etika batuk dan bersin, hindari menyentuh wajah dan menerapkan pola hidup sehat serta olahraga,” tandasnya.
Peradah sebagai generasi penganut Weda, lanjutnya, diharapkan kitab suci yang berisikan ajaran kesucian yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Resi, betul betul diresapi.
“Seluruh ajaran Hindu, laksanakan sumber air yang mengalir terus melalui sungai sungai yang amat panjang dalam sepanjang abad. Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan ini diantaranya Ketua PHDI Kota Madiun Dewa Ketut Alit Ariasa, Wakil Ketua WHDI Kota Madiun Gati Wahyuni dan pengurus Peradah Kota Madiun. (Dibyo).