Adib Irfani Kemas Musik Etnik Kalimantan dan Jawa di Lagu Terbaru, Kidung Bakti

  • Whatsapp
Adib Irfani, Musisi Indonesia. (Dok. Istimewa)

PADANG – Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan budaya yang diwariskan oleh para leluhurnya. Salah satunya adalah kesenian musik tradisi. Peninggalan alat musik tradisi jadi identitas tersendiri bagi kebudayaan mereka. Eksplorasi musik tradisi merupakan potensi yang besar bagi suatu suku bangsa untuk dikenal oleh dunia, yang akan meningkatkan kunjungan wisata dalam mensejahterakan masyarakatnya. Terutama demi mejaga kelestarian budayanya.

Adib Irfani, musisi Kota Sragen, Jawa Tengah, mengomposisi lagu terbarunya yang berjudul Kidung Bakti dengan mensenyawakan musik tradisi Kalimantan dan Jawa. Lagu ini dirilis pada Rabu 17 Juni 2020 di platform IslamicTunes.cloud.

Adib Irfani saat diwawancarai IslamicTunesNews melalui akun Whatsapp-nya, pada Rabu (17/6/2020), ia mengatakan, “Lagu Kidung Bakti ditulis oleh istri saya, Prima Yuanita, dengan mendapat arahan dari Indrawan YP, salah seorang budayawan dari Kota Solo, Jawa Tengah. Indrawan YP mengangkat konsep etnik yang menggabungkan alat musik khas Kalimantan, sapek, dan musik khas Jawa, kendang dan saron, juga beberapa alat musik khas dari daerah lainnya.”

Adib juga mengatakan, “Menurut saya, musik yang baik bukan hanya nyaman untuk didengar, namun kita juga harus melihat dari sisi makna lirik, eksplorasi susunan nada yang tidak berlebihan dan tidak membosankan, Konseplah aransemen untuk menentukan apa saja unsur bunyi yang akan digunakan dan kapan akan dimunculkan.”
Lebih lanjut Adib mengatakan, “Yang ingin saya gali melalui lagu Kidung Bakti adalah nilai sastra yang terkandung dalam lirik lagu agar tetap terjaga keindahannya, tidak luntur ditelan masa. Nilai luhur dari pesan yang ingin disampaian pada lirik lagu tentang bakti kepada orangtua yang dikuatkan dalam penggunaan peribahasa Jawa, dan mengangkat keberagaman budaya daerah. Dalam hal ini yang diambil adalah ciri khas karakteristik daerah tersebut, Jawa dan Kalimantan, seperti: alat musik tradisional, kondisi wilayah, alat transportasi, rumah, pakaian, tradisi daerah setempat, misalnya sungkem.”

Seperti dikatakan juga oleh Adib, lagu Kidung Bakti musiknya diaransemen oleh Insan Berkawan (Indrawan, Santo, dan kawan-kawan), didukung oleh beberapa musisi; Santo (keyboard), Arga Kusumadharma (guitar, sapek, dan cuk), Kusnanta Riwus Ginanjar (kendang, saron, dan etnik), Soladi Wardoyo (flute), Kiki Hendra Pratama (bass), P. Bagaskara (pad dan karinding), dan Indrawan Y.P. (percussion), diproduksi di studio musik BandKamu – Solo.

“Lagu Kidung Bakti ini menceritakan tentang anak yang pernah jauh dari orangtuanya, merantau. Ia menyadari, sejauh kakinya melangkah, tidak ada kasih sayang yang lebih sejati dari yang pernah orangtua berikan kepadanya. Kerinduanpun akhirnya mengantarkannya kembali pulang dengan penuh kebaktian kepada orangtuanya. Pesan yang ingin saya sampaikan, sebagai manusia kita harus taat kepada Allah SWT, tidak boleh sombong, dan tak lupa berbakti kepada orangtua.

Sebaik atau seburuk orangtua, mereka adalah sosok yang Allah pilihkan untuk kita, jadi kita harus berusaha berbuat baik pada keduanya,” kata Adib.
Dalam perjalanan karir musiknya, sebelum lagu Kidung Bakti, Adib Irfani telah merilis lagu Cinta Rasulullah (2015), Sahabat (2016), dan Sholatlah Sebelum Disholatkan (2019).

Lebih lanjut Adib mengatakan, “Semua lirik dan lagu yang telah saya rilis ditulis oleh istri saya. Alhamdulillah, Allah memberikan pasangan yang memiliki visi dan misi yang sama untuk berkarya.”

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait