SURABAYA, berita lima.com|
Momentum HUT ke-78 Kemerdekaan RI, dimanfaatkan oleh Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya untuk menyelenggarakan kegiatan edukatif yang melibatkan wali murid. Tidak melalui forum pertemuan formal, tetapi mengajak mereka seru-seruan, pada Sabtu (12/8/2023) siang. Aneka lomba khas Agustusan dilaksanakan secara simultan di sekolah yang beralamat di Jl. Medokan Semampir Indah, Surabaya.
Acara bertajuk Gelegar Kemerdekaan SAIM Pitulasan (Geger S’pisan) tersebut dimulai dengan flashmob yang diikuti ratusan wali murid dari seluruh kontingen mulai dari wali murid Playgroup, TK, SD, SMP, hingga SMA SAIM di halaman depan sekolah.
Lalu dilanjutkan dengan lomba balap karung, lomba estafet sarung, memindah tepung, roda manusia, dan lomba tarik tambang. Selain lomba di sudut barat tersedia panggung untuk penampilan musik dan atraksi sulap bersama badut.
Di selasar-selasar kelas digelar bazar yang disajikan oleh wali murid SMP, siswa, maupun sejumlah mitra usaha. Di sudut timur tersedia makanan minuman berlimpah. Boleh ambil gratis. Semua itu persembahan dari wali murid.
“Acara ini memang ditunggu-tunggu oleh wali murid. Mereka ngempet, karena sudah empat tahun absen gara-gara pandemi Covid. Dulunya rutin tiap tahun diadakan oleh FORSAIM, Forum Orang Tua SAIM. Selain acara Agustusan ini kami juga mengadakan acara Nabur Kurma atau buka bersama, tetapi itu dilakukan wali murid tiap angkatan kelas,” kata Ipung Saputro, Ketua Panitia Geger S’pisan di sela acara.
Lalu apa manfaat orang tua ikut berkegiatan di sekolah? Menurut wali murid Fatan kelas 1 SD itu banyak sekali manfaatnya.
“Pendidikan itu sebenarnya kan tidak lepas dari peran orang tua. Mungkin sekolah adalah salah satu mediator. Peran penting tetap di orang tua. Alhamdulillah orang tua SAIM yang selama ini mungkin sibuk dengan usaha dan kerjanya di hari Sabtu ini kita men-setting supaya mau datang semua. Mereka antusias, yang hadir lima ratus orang lebih,” sambungnya.
Sementara itu Direktur SAIM, Aziz Badiansyah, M.MPd, mengucapkan terima kasih atas partisipasi yang luar biasa dari walimurid yang memang dikenal kompak, atraktif, dan kreatif.
Menurutnya, sekolah alam SAIM dalam proses pembelajarannya sedapat mungkin melibatkan peran orang tua, sehingga antara sekolah dan rumah menjadi sinkron, saling mendukung dalam mendidik dan mengoptimalkan potensi siswa. (Yul)