Advokat Erles Sebut Gubernur VBL Lupa Fungsi dan Kedudukan DPRD

  • Whatsapp
Erles Ray Rego Raja Laka SH,MH

JAKARTA, beritalima.com | Advokat asal Jakarta, Erles Ray Rego Raja Laka SH,MH, sangat menyayangkan statement Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang memberi ultimatum saat berbicara di depan Sidang Paripurna DPRD NTT, Rabu (8/7/2020), kemarin.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengultimatum Fraksi Demokrat, Solidaritas, Pembangunan DPRD Provinsi NTT yang beranggotakan Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengungkap nama oknum yang melakukan korupsi. Bahkan Viktor hanya memberi waktu satu minggu.

“Khusus dalam pemerintahan saya, jika ada yang korupsi, tunjuk di muka saya. Jangan baca di podium ini lalu tidak ada nama orang itu, kasih ke saya. Kalau dalam satu minggu ini tidak sebutkan nama, saya akan pertimbangkan untuk mengambil langkah hukum,”tegas Gubernur Laiskodat dalam paripurna.

Erles Rareral mengkritisi agar Gubernur NTT dapat menanggapi dengan bijak dan tidak mengancam.

“Saya sangat menyayangkan statmen seorang Gubernur, pemimpin Provinsi NTT yang seharusnya menanggapi dengan baik dan bijak tapi malah mengancam,” kritik Erles Rareral.

Lebih lanjut praktisi hukum kelahiran Ende- NTT itu menyebut, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat lupa fungsi, peran, dan kedudukan DPRD.

“Gubernur Viktor lupa fungsi, peran,dan kedudukan DPRD, apa yang dilakukan dalam pemandangan umum kemarin dalam sidang paripurna DPRD NTT tidak ada yang salah karena semua sudah dalam agenda dan sesuai dengan tupoksi DPRD. Tugas anggota DPRD itu menyatakan pendapat dan memberi kritik serta saran,” tegas pengecara yang akrab disapa Eryes Rareral, Kamis, z/7/2020, kemarin.

Erles Rarelal mengingatkan kedua kubu yakni DPRD NTT maupun Gubernur NTT untuk mengedepankan tanggung jawab dan kesejahteraan masyarakat Flobamamora dari pada saling mengancam.

“Harusnya baik DPRD dan Pemerintah di NTT segera menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab mereka bermuara pada masyarakat Flobamora. Harusnya mau menerima kritik atau masukan yang konstrktif. Kesejatraan masyarakat jauh kebih penting daripada saling mengancam,” tandasnya. (Red).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait