Ady Lau Pimpin Golkar Rote Ndao

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Yosia Adrianus Lau, yang akrab disapa Ady Lau secara aklamasi terpilih menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Rote Ndao Periode 2016 – 2021 dalam forum Musyawarah Daerah (Musda) yang di gelar di Kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Rote Ndao, Senin (7/11/2016) lalu.

Ia didukung penuh oleh seluruh peserta yang memiliki hak suara diantaranya 10 Pimpinan Kecamatan Partai Golkar se-Kabupaten Rote Ndao, Dewan Pembina, DPD II Partai Golkar Kabupaten Rote Ndao, Ormas dan Orsap Partai Golkar dan unsur DPD I Partai Golkar Provinsi NTT.
Arus dukungan penuh kepada bekas Sekretaris DPD II Partai Golkar Kabupaten Rote Ndao itu mulai mengalir ketika pimpinan Musda yang diketuai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPD I Partai Golkar Provinsi NTT Nixon P.Y.A. Messakh memberikan kesempatan kepada para peserta Musda menanggapai laporan pertanggungjawaban Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Rote Ndao Cornelis Feoh.

Selain menerima seluruh LPJK Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Rote Ndao periode sebelumnya, para peserta langsung menyatakan dukungan kepada Yosia Adrianus Lau agar dicalonkan menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Rote Ndao.
Musda itu selain dihadiri Ketua dan Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi NTT, Ibrahim Agustinus Medah dan Thomas Tiba Owa juga turut hadir Ketua Departemen Pemenangan Pemilu Wilayah Bali dan Nusa Tenggara DPP Partai Golkar yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI, Charles J. Mesang dan Ketua Dewan Pertimbangan DPD I Partai Golkar Provinsi NTT, Felix Pulu dan sejumlah pengurus DPD I Partai Golkar NTT.
Dalam pidato politiknya,  Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi NTT Drs. Ibrahim Agustinus Medah menyoroti persoalan kemiskinan di NTT yang masih terus terjadi di NTT.

Menurut dia, mayoritas masyarakat NTT yang hampir 80 persen penduduknya hidup di sektor pertanian belum diberikan perhatian yang serius.

“Mestinya pemerintah provinsi memberikan porsi anggaran dan program kerjanya lebih fokus kepada sektor pertanian, tanpa mengabaikan sektor yang lain. Karena kamiskinan di NTT ini terjadi lantaran mayoritas masyarakat NTT yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian ini belum diurus dengan baik,” katanya.
Bekas Bupati Kupang dua periode yang kini menjadi Senator/ anggota DPD RI ini mengatakan, ada hal krusial yang harus dipecahkan bersama oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota se NTT untuk menolong masyarakat di sektor pertanian yaitu masalah air, pengolahan lahan, pendampingan kepada petani dan akses pasar.

“Untuk mengatasi masalah air di NTT ada hal sederhana yang bisa dilakukan Pemerintah Provinsi yaitu menyisihkan lima persen anggaran dari total APBD I dan mewajibkan seluruh Kabupaten dan Kota untuk juga menyisihkan lima persen anggaran di APBD II-nya untuk “membuat” air setiap tahun.

Dan dana itu digunakan untuk membeli alat berat dan peralatan lainnya yang tiap hari bekerja menggali air baik dalam bentuk embung, waduk dan juga sumur bor,  maka saya yakin dalam tempo lima tahun, masalah kekurangan air seluruh NTT bisa teratasi, tanpa mengharapkan sumber dana dari APBN,” kata Medah optimis.
Sedangkan untuk membantu masyarakat petani untuk mengolah lahan pertaniannya, kata Medah, maka disihkan juga lima persen dari masing-masing APBD untuk membeli alat berat untuk mengolah lahan tidur milik masyarakat. “Jika air dan lahan pertanian sudah tersedia maka masyarakat tinggal menanam semua komoditi yang dinginkan,” ujarnya.
Politisi “ubi ungu” ini menambahkan, untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan pertanian maka pemerintah juga harus membiayai para sarjana yang terlatih untuk memberikan pendampingan rutin kepada para petani.

“ Pendampingan ini sangat penting karena sesuai data statistik, mayoritas petani kita adalah lulusan SD dan Tidak Lulus SD,” katanya.

Selanjutnya, pemerintah juga harus membuka akses pasar ketika hasil produksi pertanian dari masyarakat mengalami over. “Jika langkah-langkah startegis ini dilakukan secara serempak maka saya yakin NTT akan keluar dari stigma miskin karena para petaninya sudah sejahtera”, ujarnya.

Medah menegaskan kepada seluruh kader Partai Golkar dan NTT pada umumnya agar memberikan perhatian serius terhadap para petani.

“ Kader Golkar baik yang ada di posisi eksekutif dan legislatif agar memberikan perhatian melalui kebijakan politik yang berpihak kepada petani. Sampaikan bahwa kita siap memberikan pendampingan dan berpihak penuh kepada petani,” tegasnya.

Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Rote Ndao, Yosia Adrianus Lau pada kesempatan itu menyatakan siap mengamankan seluruh visi dan misi Partai Golkar yang saat ini memberikan perhatian serius kepada kemiskinan.

“ Kepercayaan yang diberikan ini menjadi tanggungjawab bersama kami jajaran pengurus untuk siap bersama masyarakat Rote Ndao memenangkan Partai Golkar di semua ivent politik yang akan datang”, katanya.

Ketua terdemisioner Cornelis Feoh mengatakan, sudah lama ia mempersiapkan Yosia Adrianus Lau sebagai kader yang mampu membuat Golkar Kabupaten Rote Ndao menjadi lebih dicintai masyarakat. “ Dia (Ady Lau) adalah yunior dan kader saya, dan saya memberikan tampuk pimpinan ini kepadanya karena kemampuannya mengolah Partai Golkar. Dan saya yakin tetap menjadi kadaer Partai Golkar dan saya sudah siap menjadi calon Bupati Rote Ndao periode 2018 – 2023”, ujar wakil ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao ini.

Bupati Rote Ndao, Leonard Haning yang hadir bersama istrinya pada acara itu mengajak Partai Golkar untuk terus bermitra untuk bermitra membangun Rote Ndao. “

“ Mari kita terus bersinergi dan bermitra untuk bersama – sama membangun Rote Ndao di jalur kita masing – masing. Saya mengucapkan terimakasih kepada Partai Golkar yang selama ini telah menjadi mitra yang baik dalam membangun Rote Ndao”, katanya. (Ang)

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *