SURABAYA, beritalima.com | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur dan DPR RI belum lama ini menggelar acara Bincang Sore dengan tema Hindari Kehamilan 4 Terlalu Untuk Mencegah Anak Stunting” di Pucanganom, Gubeng, Surabaya.
Narasumber yang hadir diantaranya Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. Ia mengatakan, untuk mencegah stunting, peranan ibu sangat penting, yakni bila mau punyak anak harus direncanakan terlebih dahulu. Jika mau memiliki reproduksi yang sehat dan cerdas harus memperhatikan kategori usia.
Dijelaskan, permasalahan reproduksi bagi cantin (calon pengantin) perempuan dan laki-laki menjadi hal terpenting. Pesannya, memiliki anak yang cerdas dan hebat bukan hanya saat dilahirkan, melainkan saat masih di dalam rahim.
Dia menuturkan, mengenai kesehatan organ reproduksi cantin harus dikontrol ke dokter untuk mengetahui apakah siap dibuahi atau tidak. “Demikian juga setelah menikah dan hamil, harus juga dikontrol ke dokter, di samping bisa memberikan ASI, gizi dan lingkungan yang bersih,” ucapnya.
Selain Arzeti, dari BKKBN Jatim hadir Waluyo Ajeng Lukitowati. Luki – panggilan akrabnya – menjelaskan bagaimana menghindari kehamilan 4T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat, terlalu banyak).
Disebutkan, BKKBN mempunyai Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Program tersebut yakni bagaimana menyiapkan kehamilan dan merawat janin sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Selain itu, bagaimana pola pengasuhan anak yang baik melalui Bina Keluarga Balita dan Bina Keluarga Lansia.
Fungsi dari BKKBN dalam penurunan stunting adalah untuk melakukan intervensi sensitif melalui sosialisasi edukasi dan pendampingan terkait penyiapan kehidupan berkeluarga, pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi dan pengasuhan anak terutama pada periode krusial, yaitu 90 hari jelang nikah, 270 hari kehamilan hingga 730 hari pasca persalinan.
Nara sumber lainnya, Nurul Habibah Umar dari (DP3APPKB) Kota Surabaya mengatakan, kehamilan dengan perencanaan yang matang, termasuk jarak kehamilan yang tepat, akan melahirkan anak-anak yang sehat serta membuat keluarga sejahtera. (Gan)
Teks Foto: Arzeti Bilbina, Waluyo Ajeng Lukitowati dan Nurul Habibah Umar ketika edukasi tentang pencegahan stunting di Pucanganom, Gubeng, Surabaya.