Agar Tidak Frustasi, Anis: Pemerintah Perlu Buat Kebijakan Untuk Lindungi Masyarakat

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta meminta Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat kebijakan yang menggabungkan protokol kesehatan dengan pergerakan masyarakat, sehingga memberikan rasa aman kepada masyarakat.

“Orang sampai pada tingkat frustasi. Kita lockdown mulai Maret. Ada efek spasial, efek luar. Kalau rumah Anda misalnya kecil, Anda berada terus di situ kebayang tidak,” kata Anis Matta dalam keterangannya kepada awak media, Sabtu (22/8).

Anis juga mempertanyakan ketaatan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan yang dperintahkan Pemerintah saat ini karena grafik penyebaran virus Corona (Covid-19) yang tidak kunjung mereda. Apalagi terjadi lonjakan pasien positif Covid-19 setelah Pemerintah mengumumkan penerapan new normal atau Adatapsi Kebiasaan Baru (AKB).

Melihat kasus itu ternyata ada beberapa faktor penyebab masyarakat semakin kurang patuh akan protokol kesehatan sehingga membuat kasus positif baru terus melonjak.

Satu diantaranya adalah masih banyak masyarakat yang kurang percaya bahwa Covid-19 itu membahayakan jiwa. Bahkan tak sedikit masyarakat yang beranggapan jika virus Corona tidak benar-benar ada.

Terkait hal ini, Anis menilai diperlukan kebijakan yang dapat menggabungkan antara protokol kesehatan dengan pergerakan masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari-sehari maupun ekonominya berjalan aman

Artinya, kebijakan yang diberikan jangan pilihan seperti buah simalakama (serba salah), karena ujungnya sama-sama mati. Supaya pemerintah tidak salah, diperlukan klaster scientist untuk menemukan solusi.

Anis menilai, saat ini masyarakat telah sampai pada tingkat frustasi menghadapi pandemi Covid-19 ini. Itu disebabkan pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana masyarakat diharuskan berkegiatan dari rumah.”Pada waktu bersamaan listrik naik, atau penggunaan data internet naik. Orang sudah sampai pada tingkat frustasi karena tak diberi peta jalan,” ucap dia.

Dikatakan, harus ada cara untuk menemukannya. “Jangan mempertentangkan antara pergerakan publik dengan protokol kesehatan, kita mesti mencari jalan tengah. Itu tugas klaster tadi. Karena kalau harus memilih, tidak ada jalan yang bagus,” demikian Muhammad Anis Matta. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait