JAKARTA, beritalima.com – Bertempat di Ballroom Shangri-La Hotel Jakarta, 18 Juli 2017, Polytron menerima penghargaan dari Majalah SWA dengan kategori The Indonesian Global Brands 2017.
Pabriknya yang berada di Jawa Tengah telah banyak memproduksi perangkat unggulan yang beragam, mulai dari Audio, Video, Home Appliances dan Mobile Phone.
Segala inovasi juga selalu dikembangkan, apalagi Polytron juga memiliki tenaga riset mandiri. Misal pada AC Neuva Ice terbaru, mampu mencapai suhu 18°C dalam waktu 7 menit.
Begitu juga pada produk kulkas Belleza 3 terbarunya, juga disematkan teknologi kompresor terbaru R 600A yang dapat menghemat energi dan pendinginannya juga lebih cepat hingga 15% di banding dengan kulkas lainnya.
Kompresor dengan jenis HFC (Hydro Carbon) tersebut telah terbukti dan direkomendasikan di dunia sebagai kompresor yang ramah dan tidak menimbulkan efek buruk terhadap lingkungan.
Hingga kini prestasinya terbilang cukup gemilang. Produknya telah diekspor ke lebih dari 32 negara seperti Philippina, Thailand, India, Pakistan, Srilangka, Bahrain, Myanmar, Republic Dominica, UAE dan Vietnam.
Sampai saat ini Polytron sudah memiliki 9 hak paten (Patent Granted), dan masih ada 29 hak paten dalam proses pendaftaran (Patent Pending). Total 38 hak paten itu didapatkan di Amerika Serikat, Kanada dan Indonesia.
Segala prestasi telah diraihnya, mulai dari penghargaan Pemerintah Republik Indonesia, penghargaan dari Departemen Perindustrian, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kementrian Lingkungan Hidup dan lain sebagainya.
Karena itu, Polytron telah memenuhi kriteria sebagai The Indonesian Global Brands 2017. Selain telah matang di usia 42 tahun, Polytron juga memiliki brand dan merek yang kuat, tingkat brand awareness yang tinggi, tingkat kepuasan konsumen (satisfaction) yang tinggi, kualitas yang diterima dan loyalitas (loyality) yang tinggi.
Tekno Wibowo selaku Marketing Director dari Polytron yang hadir dalam acara penganugerahaan itu, mengungkapkan kebahagiannya atas prestasi Polytron, dan berharap di tahun mendatang dapat menjadi merek digdaya, yaitu merek lokal yang mendunia. (Ganefo)
