JAKARTA, Beritalima.com– Agun Gunandjar Sudarsa meminta aga syarat dukungan Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar harus ditentukan di bilik suara Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), 3-6 Desember mendatang.
Karena itu, pemegang hak suara pada Munas mendatang harus didorong untuk memberikan haknya di bilik. Dengan begitu, jelas politisi senior Partai Golkar ini kepada Beritalima.com melalui WhatsApp (WA), Senin (25/22) terjamin kerahasian kepada siapa dukungan diberikan pemegang hak suara itu.
Seperti diberitakan, Agun yang sudah menjadi wakil rakyat di DPR RI sejak Orde Baru tersebut menyatakan bakal maju sebagai calon ketua umum (caketum) pada Munas Partai Golkar mendatang.
Sebagai politisi senior, Agun meminta perhelatan lima tahunan tersebut harus dijalankan sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Wakil rakyat dari Dapil X Provinsi Jawa Barat tersebut juga mendesak agar syarat dukungan minimal 30 persen bagi setiap caketum ditetapkan di bilik suara munas, bukan dengan surat dukungan seperti yang dilakukan kubu Airlangga dan Bambang Soesatyo.
Dukungan 30 persen tersebut, ungkap Agun, bukan dengan surat, karena cara itu sangat rawan intimidasi, iming-iming dan pragmatisme. “Dukungan tersebut nanti setelah di bilik suara Munas,” jelas pria kelahiran Bandung, 13 September 1958 ini.
Ya, suhu politik di jajaran Partai Gplkar semakin memanas mendekati penyelenggaran Munas seiring dengan saling tuding kubu Airlangga dengan Bambang Soesatyo.
Kedua kubu saling tuduh ingkar komitmen. Kubu Airlangga menuduh Bambang tidak konsisten karena tetap maju padahal sudah menjadi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. Sedangkan kubu Bambang menuduh Airlangga tidak menepati janji untuk memfasilitasi pendukungnya di kursi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR.
Agun menjelaskan, alasannya maju sebagai calon ketua umum ialah demi munas Golkar yang tetap demokratis. Pernyataan Agun sekaligus mundur dari posisinya sebagai wakil sekretaris panitia Munas Golkar. “Saya deklarasi pada saat rapat pleno panitia munas. Deklarasi ini demi menyelamatkan Golkar agar tidak menjadi dinosaurus.”
Dia mengaku khawatir dengan gerakan dari kubu Airlangga Hartarto yang mendorong terjadinya aklamasi di munas. Di sisi lain, ada kemungkinan Bambang Soesatyo urung mencalonkan diri. Ia melihat sendiri adanya gerakan yang berusaha mendesak Bambang untuk mundur.
“Masih banyak gerakan-gerakan di lingkungan internal Golkar, saya lihat sendiri, yang mencoba mendorong Dewan Pakar, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan untuk mempertemukan Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo,” ungkap anggota Komisi X DPR RI ini.
Agun menyatakan niatnya untuk maju itu dalam rapat pleno panitia Munas Golkar. Dalam rapat itu, Ketua Panitia Munas Melchias Markus Mekeng sebelumnya menyampaikan arahan bahwa forum tertinggi partai beringin itu harus demokratis dan tidak boleh ada gerakan jegal-menjegal.
“Selaku politisi senior, saya ingin berkontribusi untuk partai dengan harapan Golkar menjadi partai modern dan kembali menjadi pemenangn setiap pesta demokrasi. Saya hanya ingin Partai Golkar maju,” demikian Agun Gunandjar Sudarsa. (akhir)