PADANG – Kecanggihan teknologi telekomunikasi dan informasi membuat semua orang mudah untuk mengakses aktivitas dunia di berbagai bidang sesuai yang diminati mereka, baik di bidang kesenian, olahraga, politik, religi, ilmu pengetahuan, dan lainnya.
Aktivitas dunia yang diekspos melalui media sosial dan platform publikasi lainnya akan memunculkan figur yang mampu menarik perhatian dan menjadi ikutan banyak orang. Kondisi ini membuka kemungkinan bagi umat Islam terutama bagi generasimudanya jadi lupa bahwa sebenarnya ikutan yang terbaik itu adalah Rasulullah Muhammad SAW. Dan hanyalah bagi orang yang mampu secara kaffah menauladani amal saleh Beliau yang akan masuk ke surga tanpa dihisab.
Agus Dashmunsyid, seorang penyanyi religi yang kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada hari Rabu 26 Juni 2019 menyampaikan hal senada, dan ingin generasimuda muslim agar selalu mengidolakan Nabi Muhammad SAW untuk jadi tauladan dalam menempuh kehidupan. Sebagai upaya untuk mewujudkannya, Agus Dashmunsyid merilis lagu terbarunya yang berjudul ‘Ya Adnani’. Lagu ini dirilis pada tanggal 26 Februari 2019 di IslamicTunes, platform penjualan lagu dunia.
Agus mengatakan bahwa kemajuan zaman, teknologi, arus informasi, budaya serta sosial media digital yang sangat cepat tidak bisa kita hindari sebagai bentuk kemajuan zaman. Salah satu benteng yang bisa ikut membantu generasimuda dalam memfilter budaya asing adalah pendidikan agama dalam keluarga, agar mengenal Rasulullah SAW sejak dini. Melalui pemanfaatan internet, sosmed, kajian digital, video streaming untuk mengenal sosok Rasulullah SAW, sehingga mereka dengan mudah mencari informasi dan kajian positif dengan cepat juga, sehingga generasimuda bisa lebih arif, dan terfilter dari paparan arus budaya asing yang tidak bagus, karena budaya asingpun ada yang bagus yang bisa kita contoh soal kedisiplinan waktu, etos kerja, budaya antri yang sangat tinggi, cinta lingkungan, menyanyangi flora fauna, dan alam sekitar.
“Manfaatkan teknologi komunikasi, informasi sosial media untuk mengembangkan dakwah islam, syiar islam, syair islam, konten islam ke dalam kehidupan generasimuda masa kini, update perkembangan zaman yang terjadi, ikuti dengan gaya budaya islami supaya mereka tidak melupakan sama sekali akar dan aturan agamanya. Melalui lagu terbaru saya ‘Ya Adnani’ saya ingin berpesan, seseorang bisa menyampaikan secara syair dan syiar shalawat untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang bertujuan untuk mengingat Beliau, yang menjadi panutan kita, Rasul-nya Allah SWT dalam menyempurnakan agama Islam. Mengenalkan dan edukasi shalawat untuk Nabi kita Muhammad kepada kaum generasi milenaial, pengingat kita yang sudah melewati masanya untuk tetap mencintai dan menjaga amalan shalawat, supaya tetap tercurahkan rahmat dan kasih Nya,” kata Agus, Penyanyi nasyid asal Pengalengan, dan saat ini berdomisili di Kota Bandung.
Agus juga mengatakan, “Ya Adnani adalah lagu yang saya ambil dari kumpulan shalawat untuk Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Komposisi dan penempatan liriknya saya ganti tanpa mengubah arti dan komposisi asli shalawat tersebut, diberi tambahan lirik yang tidak bertentangan dengan isi shalawat tersebut dan diberi lagu serta aransemen music yang lebih easy listening. Motivasinya saya merilis lagu ini adalah karena kerinduan terhadap Baginda Rasulullah Muhammad SAW, dan shalawat ini adalah kenangan masa kecil sewaktu belajar mengaji, sekolah madrasah, sehingga ketika ingin memproduksi lagu ini.”
“Lagu Ya Adnani ini diaransemen oleh Muhammad Gian Ginanjar Arial, seorang penyandang disabilitas yang luar biasa talenta bermusiknya, ia telah melahirkan ratusan karya, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga hingga Malaysia dan Thailand, ia salah satu keponakan yang multitalenta dalam bermusik. Lagu ini diproduksi di studionya yang berlokasi di Asrama Sekolah SLB Wiyata Guna Bandung. Lagu Ya Adnani berkonsep musik simple, easy listening, mudah di hafalkan, ada sentuhan sedikit orkestra di bagian interlude seperti di kebanyakan lagu yang sudah saya buat dan menjadi khas,” kata Agus.
Lebih lanjut Agus mengatakan, “Saya mulai menyukai dunia menyanyi sejak masuk Paduan Suara saat di bangku Sekolah Menengah Atas, lalu sambil bekerja dan kuliah mengikuti event festival, ajang pencarian bakat, lalu nyanyi di Cafe, dan wedding. Kemudian bergabung dengan komunitas positif Smule Dashmunsyid dan menemukan jalan untuk berkarya di musik. Dari latar belakang hobi, akhirnya memutuskan untuk fokus menekuni dunia Nasyid. Ketika saya ikut bergabung dengan Komunitas DashSmunsyid pada bulan Juli 2016 lalu saya bentuk Grup Nasyid Dashmunsyid yang sebelumnya belum ada secara pakem grup nasyid yang dibentuk menggunakan nama komunitas tersebut, bertepatan dengan menyambut Hari Raya Idul Adha 1439 H, tepatnya tanggal 20 Agustus 2018 dengan beberapa teman, sahabat dan panel yang telah lama bergabung di komunitas DashSmunsyid, kami membentuk Grup Nasyid Dashmunsyid). Sebelumnya tidak bergabung dengan tim musik manapun, hanya solois atau vokal freelance di cafe dan wedding. Lagu perdana saya berjudul ‘Menanti Cinta’ dirilis pada tanggal 13 Maret 2019 di IslamicTunes.”
“Melihat perkembangan musik di Indonesia dan dunia, nasyid mengalami perubahan yang sangat cepat, musik nasyid zaman sekarang atau disebut zaman milenial tidak hanya membawakan unsur musik arabic, melayu, qosidah, rebana atau gambus, tapi berkembang ke jenis musik pop, jazz, dangdut, tradisional bahkan slow rock juga, inti dari nasyid terletak pada kandungan syair dan lirik yang bermuatan ajakan positif, saling mengingatkan, muhasabah diri, renungan, ke IIlahi-an, shalawat, isi kutipan hadis, isi kutipan ayat suci Alquran bahkan ada syair- syair pengingat kebaikan, renungan yang bisa kita jadikan sebagai lagu, iringan jenis musik bisa dari pelbagai jenis musik pop, dangdut, tradisional, jazz atau bahkan mengambil unsur asli musik arabic, melayu, qosidah dan rebana, gambus, dari situlah pola fikir saya terbuka untuk mengembangkan potensi yang saya miliki dengan pengalaman juara di beberapa event pop dan juga nasyid saya ingin bernasyid diiringi jenis musik apapun, dengan dukungan platform digital terbesar dunia saat ini seperti Islamic Tunes yang dengan mudah mempromosikan dan mengenalkan lagu yang kita miliki pada dunia,” kata Agus sebelum menutup wawancara.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)