SURABAYA, beritalima.com| Persoalan mendasar dari UMKM di beberapa daerah, terutama di Jatim, masih menyisakan permasalahan klasik, baik dibidang pemasaran. Penyertaan modal, peningkatan kualitas maupun bentuk kemasan yang kurang memadai. Hal ini mengundang keprihatinan, mengingat kontribusi UMKM terhadap PDRB provinsi Jatim diatas 54 persen.
Agus Dono Wibawanto, anggota DPRD provinsi Jatim dari fraksi Demokrat mengemukakan pendapatnya. Ditemui wartawan media ini sebelum pelaksanaan sidang paripurna, anggota Komisi C ini menghimbau agar pemerintah lebih memperhatikan UMKM,”Sadar nggak sadar pemerintah harus mengakui bahwa penggerak perekonomian bangsa ini terletak di tangan UMKM. Seharusnya, pemerintah segera memberikan insentif terhadap keberadaan mereka. UMKM ini merupakan motor perekonomian masyarakat Indonesia di tingkat menengah ke bawah, UMKM juga merupakan penopang perekonomian Indonesia, yang selama ini stagnag,”terang Agus Dono.
Menurut Agus Dono boomingnya mall-mall di Indonesia yang dibangun megah dan mewah, memang terlihat penuh pengunjung, tapi mereka hanya wisata, jalan-jalan, tidak punya niatan untuk membeli sehingga banyak dari para tenant mengeluh karena dagangannya tidak laku,”Coba bandingkan dengan warung-warung kuliner, yang memiliki transaksi besar selalu penuh pengunjung. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kelas bawah menengah memiliki kemampuan mendasar untuk menopang pergerakan ekonomi Indonesia,”imbuhnya.
Agus Dono menghimbau, disamping pemerintah memberikan insentif terhadap pelaku usaha kecil menengah, politisi asal Malang Raya ini juga mengharapkan pemerintah provinsi maupun kabupaten kota segera mengundang para investor, terutama di daerah ekonomi khusus seperti di kecamatan Singosari,”Kebijakan yang sudah dibuat oleh presiden ini harus segera dilaksanakan, kalau tidak, nantinya akan menjadi sesuatu yang mubazir,”pungkasnya.(yul)