Agus Dono Himbau Pemerintah Segera Selesaikan JLS

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Ditemui wartawan media ini, Agus Dono Wibawanto, anggota Komisi C DPRD Provinsi Jatim dari fraksi Demokrat, menuturkan bahwa masalah infrastruktur jalur cepat yang saat ini sudah dianggap rampung, ternyata masih menimbulkan berbagai permasalahan perekonomian di wilayah Malang Raya. Untuk itu, Agus Dono meminta pemerintah provinsi Jatim untuk mengupayakan agar pembangunan infrastruktur alternatif di daerah tersebut segera diselesaikan.

Menurut Agus Dono hasil reses yang di laksanakan di 4 titik tersebut, pada prinsipnya masyarakat Malang Raya menginginkan ada perubahan
yang signifikan, terutama karena mobilisasi Tol yang dikerjakan sudah mencapai daerah Pakis,”Dengan adanya penyelesaian jalur cepat tersebut, saya menghimbau agar pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah melakukan koordinasi untuk segera membangun jalur-jalur alternatif atau jalur alteri. Sehingga dampak dari keluarnya kendaraan yang melewati jalur Tol tersebut bisa ditampung,”jelas Agus Dono.

Agus Dono menguraikan, dengan adanya penumpukan kendaraan dijalur umum, meningkatkan kepadatan kendaraan yang menyebabkan kemacetan,”Jalur Surabaya -Malang cepat, tetapi di dalam kota macet. Ini karena ada penumpukan kendaraan dari dalam kota maupun kendaraan yang dari Tol. Dengan kemacetan yang semakin panjang setiap harinya, tentu menimbulkan berbagai permasalahan. Bagi pengendara secara psikologis merasa terganggu, sementara dari sisi perekonomian, berdampak signifikan dengan borosnya BBM serta waktu yang terbuang di jalan,”tutur Agus Dono.

Lebih lanjut Agus Dono mengatakan bahwa masyarakat yang ingin melakukan perjalanan baik untuk melaksanakan tugas maupun berwisata, cenderung mengalami trauma. Kemacetan yang luar biasa menjemukan, akan menimbulkan dampak bagi masyarakat kota Malang Raya,”Kalau Malang sudah dikenal sebagai kota macet, orang akan segan, males, kecewa dan ujung-ujungnya tidak mau ke Malang lagi. Males dengan macetnya. Dan dampak perekonomian nya, masyarakat yang sekitar Malang Raya menerima imbasnya. Yang pedagang, jadi gak laku, gak ada yang beli, karena konsumen mereka 95 persen adalah wisatawan, hotel-hotel sepi, gak ada pengunjung. Tempat wisata juga rugi, “tegas Agus Dono.

Untuk itu diperlukan sangat mendesak agar pemerintah, baik provinsi maupun daerah, segera menindaklanjuti mengurai kemacetan tersebut dengan membangun infrastruktur alternatif,”Malang Raya dikenal sebagai kota wisata dan kota pendidikan. Jika melakukan perjalanan dari Surabaya – Malang sangat mudah, cepat. Otomatis mereka juga berharap sesampainya di kota Malang, kendaraan juga bisa teratur, lancar, sehingga dampaknya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”pungkasnya. (yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *