JAYAPURA, beritalima.com – Kasus Penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) hingga dijebloskannya Ahok ke Penjara, membuat Persekutuan Gereja Gereja Indonesia (PGI) di Papua angkat bicara.
Melalui Mejelis Pekerja Harian (MPH) PGI Papua, warga seluruh Indonesia dan terkhusus Papua diminta untuk menghormati putusan majelis hakim atas vonis 2 Tahun penjara kepada Ahok tersebut.
“Sebagai bagian utuh dari masyarakat Indonesi, kami menghargai – dan harus mematuhi – putusan hukum yang berkeadilan, yang telah berkekuatan hukum tetap, Dan sejalan dengan ini, kami juga menghimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menghargai dan mematuhi hukum,”kata Pdt. Petrus Done, Sekretaris PGI Wilayah Papua, Kamis (11/5/2017) kemarin.
Selain itu, pihaknya juga meminta seluruh pihak menghormati putusan Ahok untuk banding.
“Kami menilainya sebagai yang belum berkekuatan hukum tetap, karena Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih mengajukan banding, dan ini harus kita hormati bersama,”ujarnya.
Selain masalah Ahok, PGI Papua juga menyatakan menolak akan keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ditanah Papua, dan mendesak pemerintah, TNI dan Polri untuk melarang dan membubarkan ormas-ormas yang anti pancasila, anti NKRI dan anti pluralisme di tanah Papua dan Indonesia. (Ed/Papua).
Caption foto : Sesi jumpa pers oleh PGI Papua di gereja Elim Abepura Jayapura.