PEKALONGAN – Banjir rob menggenangi sedikitnya 11 Desa di 4 Kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Rabu (3/6) pukul 16.00 WIB.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, banjir tersebut dipicu oleh peristiwa air laut pasang yang membuat empat sungai, masing-masing; Sungai Silempeng, Sungai Sengkarang, Sungai Meduri dan Sungai Bremi meluap dan membanjiri permukiman warga di 11 desa tersebut.
Adapun 11 desa yang terdampak meliputi Desa Boyoteluk dan Desa Depok di Kecamatan Siwalan. Kemudian Desa Semut, Desa Woker Kulon dan Desa Pacakaran di Kecamatan Wonokerto. Selanjutnya Desa Jeruksari, Desa Mulyorejo, Desa Tegaldowo, Desa Karangjompo, Desa Pacar dan Desa Samborejo di Kecamatan Tirto.
Berdasarkan keretangan dari Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo, sedikitnya ada 17 warga yang mengungsi di Gedung TPS Desa Semut.
Dalam rangka pencegahan penularan COVID-19 di pengungsian, pihaknya juga memberlakukan protokol kesehatan dengan menjaga jarak aman tempat tidur dan menyediakan masker, sarana cuci tangan dan _hand sanitizer_ di beberapa titik.
“Untuk tidur kita atur tidak terlalu rapat, kemudian masker, _hand sanitizer_ dan sabun cuci tangan kita siapkan,” jelas Budi Rahardjo dalam pesan singkat.
Hingga berita ini diturunkan, BPBD Kabupaten Pekalongan bersama tim gabungan dari aparat TNI dan Polri serta masyarakat melakukan penanganan darurat dengan membuat tanggul di beberapa titik untuk mengantisipasi luapan sungai.
Selain itu, tim gabungan juga membantu upaya evakuasi warga dusun Simonet ke tempat pengungsian di Gedung Pengelola TPS Desa Semut.
Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Pekalongan juga telah menyalurkan bantuan logistik bagi para pengungsi dan mendirikan Dapur Umum di Desa Semut.
Sebagai informasi, gelombang pasang air laut terjadi di pesisir utara laut Jawa sejak Senin (1/6). Peristiwa itu juga menyebabkan wilayah di sekitar pesisir Pantai Utara Jawa seperti Demak, Semarang, Pekalongan, Tegal dan Brebes terendam banjir rob.
Untuk itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau agar masyarakat dapat melakukan antisipasi agar dapat terhindar dari bencana yang dipicu oleh peristiwa alam tersebut. Selain itu, BNPB juga mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di tiap-tiap daerah agar terus meningkatkan kapasitas untuk menanggulangi bencana.