Bali, beritalima.com| – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) berharap gelaran 5th Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 (5th MNEK 2025) di Bali memberi dampak pada para pegiat ekraf, seperti budaya dan perajin lokal. Tercatat lebih dari 50 pelaku ekraf mengikuti kegiatan latihan militer berskala internasional.
“MNEK 2025 ini dihadiri oleh kurang lebih 3.500-4.000 personel. Tentunya kita berharap kegiatan ini bukan hanya bisa berdampak pada pariwisata tetapi juga bisa membawa dampak pada perekonomian daerah terutama untuk para perajin lokal yang ada di Bali,” kata Menekraf Riefky di Pelabuhan Benoa, Bali (16/2).
Riefky turut hadir saat pembukaan 5th MNEK 2025 dan International Fleet Review. Dua tahun sebelumnya MNEK digelar di Makassar (Sulawesi Selatan), sedangkan kali ini oleh TNI AL diseelenggarakan di Bali dengan tema Maritime Partnership for Peace and Stability.
Total ada 39 negara yang mengikuti kegiatan yang bertujuan memperkuat kerja sama internasional dalam keamanan maritim dan bantuan kemanusiaan serta bencana alam itu. Pelaksanaan MNEK 2025 ini merupakan salah satu wujud implementasi dalam mendukung kebijakan politik luar negeri.
Dipilihnya Bali sebagai tuan rumah dalam acara bertaraf internasional ini merupakan bagian dari Program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yang salah satunya adalah mendorong kemandirian bangsa melalui ekraf. Kemenekraf berharap melalui 5th MNEK 2025 selama 5 hari dari 15-22 Februari 2025 di Bali itu bisa meningkatkan perekonomian rakyat di sektor pariwisata dan ekraf.
Riefky menyoroti hadirnya para perajin khas Bali yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dan peserta yang hadir baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing. Berbagai macam kerajinan dipamerkan dalam perhelatan akbar ini.
“Kami para pengrajin antusias sekali ikut acara ini, karena banyak tamu-tamu dari mancanegara. Ternyata banyak yang belum mengenal kerajinan di Bali, sehingga banyak sekali tamu-tamu asing yang tertarik melihat hasil karya kami. Mudah-mudahan ke depannya hasil karya seniman-seniman seperti kita bisa dilihat dan bisa berkembang,” kata Nyoman Weda, salah sau perajin.
Setali tiga uang, Wayan Sadra yang piawai sebagai seniman egg painting memanfaatkan momen 5th MNEK 2025 ini untuk memperkenalkan hasil karyanya yang unik. Melukis di atas cangkang telur merupakan salah satu karya yang saat ini masih jarang ditemui.
Jurnalis: Abri/Rendy




