Akademisi Unair Tutup Konferensi Asia Pasifik QS Higher Ed Summit 2023

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Setelah berlangsung selama tiga hari, gelaran QS Higher Ed Summit: Asia Pacific diakhiri dengan Closing Ceremony. Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) Unair sekaligus Chair for Asia Pacific Global Advisory Committee, Dr. Dian Ekowati PhD, secara resmi menutup konferensi pendidikan tinggi terbesar se-Asia Pasifik tersebut.

Dalam sambutan penutupnya, Dian menyampaikan bahwa konferensi tersebut telah memberi sebuah pencerahan dan inspirasi. Dian mengajak seluruh delegasi, baik yang hadir secara langsung di Auditorium B/C KLCC maupun secara virtual, untuk merenungkan kembali signifikansi keterlibatan mereka dan manfaat yang sangat besar dari kegiatan tersebut.

“Konferensi ini telah menjadi bukti kekuatan kolaborasi, inovasi dan transfer ilmu di antara kita. Inilah wadah dimana pemikir-pemikir terbaik di perguruan tinggi berkumpul dan membagi ilmu dan berdiskusi secara kritis, menunjukkan tren baru dan menemukan cara-cara baru membentuk masa depan dari pendidikan tinggi,” ujar Dian.

Dosen FEB Unair tersebut menyebutkan kebutuhan untuk berpartisipasi dalam kegiatan seperti QS APAC 2023 tidak bisa dianggap hal kecil. Dian percaya keberagaman peserta yang datang dari seluruh pelosok dunia tidak hanya membawa perspektif dan pengalaman yang beragam tetapi.

Hal itu, sambungnya, bisa juga memberi energi positif untuk membawa perubahan. Dian juga menyampaikan tiga hal yang dia pelajari dari konferensi yang diikuti oleh lebih dari 1100 orang baik secara luring maupun daring.

“Yang pertama, konferensi ini telah menjadi tempat berkumpul yang strategis untuk kolaborasi. Dibawah, ada banyak booth dan peserta pameran yang bisa jadi menjadikannya konferensi terbesar yang pernah ada. Saya percaya jejaring yang telah terbentuk akan berkelanjutan mengikuti zaman,” tutur Dian.

Dian juga percaya bahwa pertukaran pendapat yang terjadi dalam kegiatan tahunan ini akan memberi dampak yang lebih jauh di masa depan. Hal itu secara bertahap akan mengubah perguruan tinggi dan hidup mahasiswa.

“Yang kedua, pengetahuan yang kita bagikan melalui konferensi ini sangat berharga. Kita mendapatkan privilege untuk belajar dari orang orang terbaik di bidangnya, dari anak muda seperti Harsha, dari pebisnis, entrepreneur, pembuat kebijakan, dan tentu saja akademisi,” lanjutnya.

Pengetahuan itu, menurutnya, akan mengembangkan cara berpikir pendidikan yang dinamis dan maju dari institusi pendidikan tinggi.

“Poin ketiga yang saya pelajari dalam tiga hari terakhir ini bukan hal yang baru, tetapi semua poin diskusi sebagian besar tentang mahasiswa kita, yang tentu saja penerima manfaat yang paling utama,” ujarnya.

Dian percaya, generasi baru bisa mengambil inisiatif yang besar, tetapi kita juga punya tanggung jawab untuk menyiapkan. Selain itu, perlunya memfasilitasi mereka menghadapi tantangan ke depan dan terus mendorong mereka untuk menjadi pemimpin dan inovator di masa depan.

Pada akhir sambutannya, Dian kembali menekankan para delegasi bisa menjadi kunci dari perubahan.

“Tidak hanya itu, perlu juga menjadi penghubung agar tidak hanya menutupi gap yang ada tetapi juga menawarkan cita-cita, peluang dan impian dari seluruh mahasiswa,” ujarnya.

Dalam upacara penutupan tersebut, juga diumumkan venue-venue kegiatan QS Asia Pacific untuk tahun 2024. Tuan rumah Pre-Summit adalah Al-Farabi Kazakh National University, sedangkan konferensi utama akan diadakan di Macau dengan Macau University of Science and Technology sebagai tuan rumah. Tahun depan QS juga mengadakan Post-Summit untuk pertama kalinya di Ling Nan University, Hongkong.(yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait