Akselerasi ACT Entaskan Derita Warga Palestina dan Kaum Duafa Dalam Negeri

  • Whatsapp
Branch Manager ACT Jatim, Wahyu Sulistianto Putro (kiri), bersama Syeikh As'ad Hammouda (tengah).

SURABAYA, beritalima.com – Seorang warga Gaza Palestina, Syeikh As’ad Hammouda, Rabu (24/4/2019) sore datang di Surabaya untuk mengabarkan situasi dan kondisi Palestina.

Mantan jurnalis televisi di Gaza itu sengaja dihadirkan lembaga bidang kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk membantu mengetuk hati kaum dermawan buat warga negara Palestina yang masih ditindas Zionis Israel.

Di hadapan sejumlah wartawan di Surabaya, Syeikh As’ad Hammouda tampil didampingi Branch Manager ACT Jatim, Wahyu Sulistianto Putro.

Wahyu mengatakan, hingga saat ini nasib warga Palestina tak kunjung membaik, bahkan semakin menyedihkan, karena ditindas Zionis Israel.

“Mereka masih butuh bantuan papan, sandang dan pangan dari negara muslim lainnya terutama Indonesia,” kata Wahyu, Rabu (24/4/2019).

Diakui, Syeikh As’ad sengaja diajak ke Surabaya menjelang Bulan Suci Ramadhan, karena menurutnya kedermawanan muslim kian meningkat saat memasuki Ramadhan.

Untuk memanfaatkan momen ini, ACT menggelar program Marhaban Yaa Dermawan untuk menggalang dana dari para donator muslim.

Dikatakan, Seikh As’ad sebelum diajak ke Surabaya sudah terlebih dulu diajak ke Cilacap, Bogor, Solo, dan Semarang, yang tujuannya sama, menggalang dana untuk saudara sesama muslim di Palestina.

Ditambahkan, selain di daerah-daerah yang telah disinggahi, As’ad oleh ACT rencananya akan dibawa keliling Jawa Timur bagian utara untuk menceritakan kondisi kaum muslim di negaranya.

Melalui penterjemah, As’ad menuturkan kalau selama ini bantuan masyarakat Indonesia ke warga Palestina paling besar dibanding dari negara-negara lain.

Kembali dikemukakan Wahyu, upaya ACT untuk membantu warga Palestina bukan hanya berupa kebutuhan pangan. Seperti yang dilakukan belum lama ini, bantuan yang dipasok ke Palestina di antaranya dalam bentuk bahan bakar.

Bantuan dalam bentuk 100.000 liter solar itu diberikan untuk mengaktifkan pembangkit listrik untuk kebutuhan rumah sakit rumah sakit di Gaza.

“Kami beri solar karena mereka membutuhkannya untuk mengaktifkan listrik rumah sakit yang pasokannya dihentikan tentara Israel,” terang Wahyu.

Dia juga menegaskan, donasi dari kaum muslim di negeri ini tidak seluruhnya dikirim ke Palestina. Sebagian yang didapat juga untuk membantu masyarakat pra sejahtera, baik yang di perkotaan, di pinggiran, dan yang di pelosok negeri.

Pengiriman barang bantuan akan diberangkatkan dengan Kapal Ramadhan dari lima titik. ACT akan menyasar ratusan ribu masyarakat prasejahtera di seantero nusantara.

Terakhir diutarakan, tahun ini pihaknya berharap mampu menghimpun dana hingga Rp8,4 miliar untuk membantu warga Palestina dan warga miskin di Tanah Air. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *