Aksi Bakamla di Seminar Nasional Sipil Expo 2019

  • Whatsapp

Jakarta, Plh. Direktur Kerja Sama Bakamla Kolonel Bakamla Salim menjadi pembicara dan narasumber dalam kegiatan Seminar Nasional Sipil Expo 2019, di Kampus Universitas Mercubuana, Jakarta, kemarin.

Kegiatan yang berlangsung Jumat (28/6), mengusung tema “Terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dengan Pembangunan Infrastruktur Kemaritiman.”

Poros Maritim Dunia merupakan Visi Indonesia untuk menjadi negara maritim yang berdaulat, maju, mandiri, kuat, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi perdamaian di Kawasan dan Dunia sesuai kepentingan nasional.

Pada kesempatan kali ini, Kolonel Bakamla Salim memperkenalkan kepada mahasiswa dan masyarakat akan tugas-tugas Bakamla. Kolonel Salim juga memberikan pemahaman tentang Kebijakan Kelautan RI, yauti keamanan dan keselamatan maritim.

Dalam rangka mendukung program pemerintah dan sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, Bakamla telah berbenah dan memperbaiki pola pembinaan personel. Bakamla juga telah menyusun rencana strategis berupa Raod Map hingga Tahun 2024, Doktrin Bakamla, Konsep Operasi Bakamla hingga tahun 2029, penyesuaian alat utama yang dihadapkan pada prioritas daerah operasi, dan peningkatan kerja sama antar coast guard di kawasan maupun internasional.

Kolonel Salim juga menjelaskan rencana pembangunan masa depan Bakamla. Pada benerapa tahun pertama difokuskan kepada ‘command and control’ di Markas Bakamla. Peralatan komando ini dapat tersambung dengan kurang lebih 20 titil coastal station. Coastal station yang dipilh merupakan titik choke point di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), serta daerah rawan di perairan Indonesia.

Lebih lanjut, Kolonel Salim juga menjelaskan tentang Sea Trafic Choke Point, Indonesian Interagency Collaboration, dan National Maritime Security System Overview. Nantinya, setiap coastal station akan dilengkapi dengan rigid-hulled inflatable boat (RHIB), atau kapal Catamaran, dan helikopter yang memiliki kemampuan Maritime Interdiction Operation.

“Pada saat damai berkepanjangan dan untuk menjaga wilayah laut Indonesia, Indonesia harus memaksimalkan peran lembaga patroli negara, yaitu Badan Keamanan Laut dengan penguatan tugas dan fungsi seperti halnya coast guard di negara lain”, pungkas Kolonel Salim menutup sesi paparannya.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *