TIMIKA-beritalima.com I Aksi Damai atas nama Solidaritas Rakyat Bersatu, Rabu (21/08) yang dimulai orasinya di Tugu Perdamaian Timika Indah yang terletak di pusat Kota Timika berakhir ricuh setelah massa disusupi provokator yang belum diketahui asal usulnya, berhasil diredam aparat keamanan TNI POLRI dalam waktu yang cukup cepat.
Kapolres Mimika, AKBP Agung Marlianto dalam keterangannya menyampaikan, aksi demo damai yang sejak awal berjalan baik telah disusupi oknum lain yang tidak bertanggung jawab. Selain akibat adanya aksi pelemparan batu, aksi juga mengalami perubahan orasi terkait permasalahan rasis yang dikutuk semua pihak, diganti dengan orasi isu Papua Merdeka atau Referendum.
“Ini sama sekali tidak bisa dibenarkan dan terlebih juga karena aksi yang sejak awalnya berjalan baik telah disusupi oknum provokator, namun kita syukuri boleh segera bisa diatasi dengan baik dan cepat. Kondisi Kota Timika saat ini dalam kondisi yang aman terkendali,” jelas Kapolres Agung Marlianto.
Aksi ricuh yang dialami dalam situasi demo damai menentang rasisme yang terjadi, diketahui terjadi berawal saat massa melakukan orasinya di halaman Kantor DPRD Mimika dan keluar untuk maksud konvoi ke arah Timika Jaya SPII, masa aksi demo damai yang ada di halaman Kantor DPRD Timika tiba-tiba mendapatkan lemparan batu dari arah luar halaman atau dari jalan di depan Kantor DPRD Mimika dan membuat massa pun membubarkan diri dan saling melempar.
Akibatnya aksi lemparan batu pun diikuti dengan aksi pelemparan terhadap beberapa bangunan fisik Kios maupun Rumah serta Hotel dan fasilitas umum lainnya yang berada di pinggiran jalan sepanjang Jalan Cenderawasih yang menuju Timika Jaya SPII yang berjarak sekitar 3 kilometer dari kantor DPRD Mimika ke arah Baratnya.
Kondisi terakhir terlihat polisi pun berhasil menghentikan aksi lemparan batu, meskipun satu kendaraan patroli milik Polres Mimika harus menjadi korban amukan massa.
Pada lokasi yang disebut warga Timika sebagai Tikungan Petrosea terlihat aksi pembakaran dilakukan di badan Jalan oleh sekelompok warga dan dibatasi aparat kepolisian, ada juga warga lainnya yang masih berdiri menyaksikannya.
Akibat aksi pelemparan itu, sejumlah pihak dirugikan namun belum diketahui seberapa besar total kerugian karena masih akan ditata lebih lanjut.
Hingga kini, situasi kota Timika terlihat aman, meskipun pada sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Budi Utomo dan Yos Sudarso dalam Kota Timika memang terlihat lengang. Sebelumnya juga terlihat dijaga sejumlah Anggota Polisi seperti di pertigaan antara Jalan Cenderawasih dan Jalan Budi Utomo atau pada lokasi Traffic light Diana Supermarket, yang lainnya di sejumlah titik seperti di Tikungan Petrosea, di pertigaan Gereja Katedral Tiga Raja di Jalan Yos Sudarso dan batas awal Jalan Cenderawasi. Meski masih terlihat sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang berlalu lalang, sedangkan pada sepanjang pinggiran jalan terlihat sejumlah warga masyarakat yang was was mencoba melihat apa yang sementara terjadi.
Kapolres Agung Marlianto menegaskan, menyusul terjadinya aksi tersebut dan upaya pengembannya, sejumlah aparat juga disiagakan dan melakukan negosiasi persuasif kepada kelompok masyarakat pada sejumlah titik dalam Kota Timika. Hasilnya membuktikan, Kota Timika berhasil kondusif meski mengalami sejumlah kerugian.
(indra/sam)