SITUBONDO,Beritalima.com – Meningkatnya sampah plastik telah menjadi isu mengkawatirkan, bahkan menjadi isu dunia sehingga banyak kampanye tentang selamatkan dunia dari sampah plastik.
Sampah plastik juga banyak ditemukan disepanjang bibir pantai Situbondo terutama dipemukiman nelayan yang sangat padat atau yang menjadi muara – muara sungai sampah plastik sangat mudah ditemukan dibibir pantai bahkan menjadi pemandangan lumrah sehari – hari bagi masyarakat pesisir.
Seorang pemerhati lingkungan H.Fauzan Mistari atau lebih dikenal dengan nama Bronto Seno ikut angkat bicara, menurutnya sampah plastik terutama yang berada di sungai dan pinggir pantai Situbondo sudah sangat memprihatinkan. Kamis (1/08/2019).
“Sampah plastik tidak sulit kita temukan di sungai dan pinggir pantai terutama dipemukiman warga semisal dipesisir desa Kilensari, kita tahu sampah plastik sulit terurai butuh waktu ratusan hingga ribuan tahun mengurainya, dan dampaknya dampaknya sangat merusak alam dan kehidupan makhluk yang ada di sekitarnya,”Papar Bronto.
Menurutnya pemerintah Kabupaten Situbondo harus segera bertindak cepat dengan menerbitkan larangan membuang sampah sembarangan dan penggunaan Plastik untuk menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik untuk kelestarian hidup,”ini demi keberlangsungan alam Situbondo dan anak cucu kita,”Katanya.
Selain itu Bronto juga mendorong Bupati Situbondo segera mengintruksikan kepda instansi maupun masyarakat umum agar saat pembagian daging kurban saat Idhul Adha, tidak lagi menggunakan kantong plastik, karena bisa diganti dengan menggunakan Besek bambu atau wadah beras dari pohon Lontar/nira atau siwalan yang biasanya disebut “Cobbuk” oleh masyarakat Madura.
“Setidaknya kita ikut berkampanye stop penggunaan Plastik, nah dengan penggunaan Besek dan Cobbuk selain ramah lingkungan, secara tidak langsung kita juga meningkat pendapatan masyarakat pengrajin Besek maupun Cobbuk yang bahan bakunya sangat banyak di Situbondo, bukankah pengrajinnya juga banyak di Situbondo,”Pinta Bronto.
(Joe)