Sumbawa Barat NTB.beritalima.com| Rencana Proyek Pembangunan Pendopo Bupati Sumbawa Barat yang berlokasi di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) dan Baznas NTB Kecamatan Takiwang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menuai kontra dari banyak pihak.
Aktifis Sasambo Jefry Stello Menolak keras dengan adanya rencana Pemerintah Daerah yang akan membangun Pendopo Bupati.Menurutnya pambangunan tersebut tentunya akan menggusur bangunan Pesanggarahan yang bersejarah di Kota Taliwang .
” Bilamana pemerintah punya niat baik membangun Pendopo jangan di situ , karena di lokasi itu adalah gedung bersejarah kota taliwang, bagi warga KSB pada umumnya , dan khususnya warga Taliwang . Pesanggrahan itu merupakan tempat pertemuan para raja dari berbagai wilayah. Jangan sekali-sekali menghilangkan sejarah, Apa yang akan kita warisi untuk anak cucu kita nanti. Jangan hanya memikirkan keuntungan oknum pejabat pemerintah sendiri, ” ungkap Jefry Stello pada Rabu ( 09/03/22).
Pria yang merupakan aktifis lingkungan itu juga menyampaikan alangkah baiknya di lokasi tersebut pemerintah daerah membangun museum bersejarah yang tentunya akan mendatangkan banyak manfaat. Selain itu dengan anggaran yang besar tersebut pemerintah bisa membuat program bantuan kepada masyarakat yang kondisi ekonominya membutuhkan bantuan dengan kondisi covid-19 saat ini . ” Apabila rencana pembangunan pendopo Bupati tetap di laksanakan , maka kami sebagai masyarakat KSB akan ambil sikap akan menghadang aktifitas tersebut, ” ucapnya.
Sementara itu Wirawan Mappaconga salah satu warga Taliwang saat di wawancara media ia mengatakan tidak setuju dan tidak layak rencana pemerintah yang akan membangun Pendopo Bupati . Tentunya hal ini akan menghabiskan biaya dengan sia-sia dan akan menguntungkan oknum pejabat itu sendiri.
” Ngapain bangun pendopo Bupati lagi sementara pendopo sudah ada .Ngapain bangun lagi, habiskan biaya denga sia-sia saja. Sementara itu kalau mau berkaca ke arah pembangunan RPJMD selama 25 tahun pemerintahan KSB , dimana rumah bupati dan dimana rumah wakil bupati. Pendopo itukan hanya rumah sementara selama masa menjabat, ” jelasnya.
Tambah dia, pemerintah harus membuka mata melihat kondisi petani saat ini , harga jual Gabahnya anjlok. Permasalah pertanian selalu meningkat setiap tahun. Bila anggaran besar di alokasikan untuk membantu para petani tentunya kita dukung karena akan membantu masyarakat dalam membangun ekonomi lebih baik dari hasil pertanian tersebut. ” Anggaran itu kan pasti bisa mengatasi masalah kelangkaan pupuk, serta daya jual hasil pertanian para petani. Selain mebantu para petani. masyarakat KSB secara umum saja saat ini masih susah, cocok dana itu di berikan ke mereka , karena mereka punya hak untuk di bantu oleh pemerintahnya sendiri, ” Ulasnya.
Seperti di ketahui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Pemukiman melalui melalui Bidang Cipta Karya , di salah satu media menyampaikan akan membangun Pendopo Bupati yang menelan biaya ±Rp 11,6 milyar. ( Red)