Jakarta, beritalima.com – Berikut puisi yang dikirim oleh penyandang disabilitas, Abdul Hadi, tinggal di Jakarta Timur, mempersembahkan sebuah puisi untuk Hari Ulang Tahun Dinas Penerbangan TNI AD atau Dispenerbad:
Aku Tak Melihat Langit, Tapi Aku Menyimpan Cahaya
Aku Abdul Hadi,
anak malam yang tak pernah tahu warna senja,
namun hafal suara angin yang menyapa dedaunan,
dan deru helikopter yang menggugah jiwa,
seperti ayat-ayat keberanian yang turun dari langit.
Mataku mungkin tertutup,
tapi imajinasiku adalah jendela yang tak pernah terkunci.
Aku melihat kalian, TNI AD,
bukan dengan retina,
tapi dengan rasa yang tajam,
dengan getar tanah yang kalian jaga,
dengan bisik doa ibu yang percaya pada pelindung negeri.
Kalian bukan sekadar pasukan bersayap,
kalian adalah puisi yang terbang,
bait-baitnya ditulis dengan pengabdian,
di langit yang tak pernah kupandang,
tapi selalu kupercaya.
Di HUT ke-66 Penerbangan TNI AD (Penerbad),
14 November 2025,
aku tak membawa karangan bunga,
aku membawa karangan makna:
bahwa terbang bukan hanya soal ketinggian,
tapi tentang menjangkau hati yang jauh,
tentang menyentuh jiwa yang sunyi,
tentang menjadi cahaya bagi yang tak bisa melihat.
Terima kasih, Penerbad,
karena kalian tak hanya menjaga batas negeri,
kalian menjaga batas harapan kami,
agar tak runtuh,
agar tetap utuh,
meski dunia kadang gelap bagi kami.
Terbanglah,
dengan sayap yang tak hanya dari logam,
tapi dari cinta, dari janji,
dari Indonesia yang tak pernah berhenti bermimpi.








