PADANG, beritalima.com| Suasana keislaman yang kuat di Aceh melahirkan banyak pegiat nasyid, sehingga karya nasyid mudah memperoleh apresiasi dari masyarakatnya. Al Huda, salah satu grup nasyid dari Tanah Rencong ini menggubah kembali lagu Saleum Pembukaan, videonya dirilis pada hari Senin 20 Januari 2020 di kanal YouTube Aceh Jampu 2 Pro – AlghazaliFahmy.
Fahmi, Pendiri grup nasyid Al Huda, saat kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya, Rabu (22/1/2020), mengatakan, “Lagu pembukaan yang biasa ditampilkan pada sebuah acara adalah lagu Salam Pembukaan, atau lagu Assalamualaikum, merupakan lagu doa untuk orang yang mengundang dan para kerabat sanak saudara. Dengan kata-kata pembukaan yang menarik dapat membuat siapa saja yang mendengarkannya menjadi tertarik. Jika salam pembukaan dengan kata penyampaian yang kurang tepat, bisa saja membuat pendengarnya jenuh dan tidak mau memperhatikan. Maka dari itu, kami patut menyusun lebih detail dan sesuai alur nada yang akan kami lantunkan.”
“Kami menggunakan bahasa Aceh, bahasa daerah kami dalam lantunan Saleum Pembuka. Kedepannya, kami juga ingin mengemasnya dalam beberapa bahasa lainnya,” kata Fahmi.
Seperti yang dikatakan Fahmi, grup nasyid Al Huda didirikan pada tahun 2018, berasal dari Kelurahan Meunasah Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Saat ini Al Huda memiliki 4 orang personal; Fahmi, Sabri, Rusdi, dan Rachmat.
“Awal berdirinya karena setiap ada acara, grup Zikir sudah jadi adat untuk ditampilkan masyarakat Aceh, namun grub Zikir tersebut sudah lama ada. Tanpa sengaja saya mendirikan Al Huda, nama yang kami sepakati bersama, hingga mendapat dukungan dari orang-orang sekitar, maka berlanjutlah,” kata Fahmi.
Fahmi juga mengatakan, “Dengan adanya Al Huda semoga jadi media untuk syiar bagi generasimuda Indonesia, dan generasi masa depan. Kami pencinta selawat, maka kami senang saja melantunkannya, karena sudah hobi kami juga. Sebelumnya kami juga telah merilis lagu Dinuna Ya na Sunur.”
Menurut Fahmi, “Filosofi Al Huda, berupa nama singkatan dari dayah, tempat didikan kami saat ini, Bustanul Huda, yang artinya kebun surga. Pada dasarnya kami bingung menamai sebuah grup, dari nama itulah kami persingkatkan, dan nama dayah tempat kami berdidik tidak terlewatkan. Kami juga ingin membawa nama dayah kami dimanapun kami tampil berselawat.”
“Saat ini kami selalu rajin berlatih, dalam beberapa hari sekali. Untuk melatih vokal kami masing-masing, agar lebih maksimal, dan memuaskan saat tampil. Kami ingin terus mengembangkan syair-syair islami, dan selawat yang bermanfaat untuk semua orang,” kata Fahmi.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)