Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Masyarakat untuk Nawacita (DPP Al Maun) kecewa kepada Erick Thohir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menunjuk Nicke Widyawati sebagai jajaran direksi baru di PT Pertamina (Persero). Niken sapaan akrab Nicke Widyawati ini, pernah kesandung dugaan kasus korupsi di PT PLN, dimana dirinya dianggap yang pernah berkinerja buruk.
“Bagaimana mungkin perusahaan BUMN besar seperti PT Pertamina dipimpin oleh orang yang pernah diduga dan tersandung kasus korupsi di PLN. Apalagi Niken (red-Nicke Widyawati) kinerjanya biasa-biasa saja saat menjadi di Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN,” kata M. Rafik Perkasa Alamsyah Ketua Umum DPP Al Maun saat dihubungi di Jakarta, Senin pagi (15/06/2020).
Kata Rafik, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pernah menetapkan Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama. Niken menjadi Direktur Utama setelah menjabat sebagai Plt dari bulan April 2018.
Sebelumnya juga lanjut Rafik, Niken pernah menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina. Dia diangkat berdasarkan Surat Keputusan dan Niken sempat menjabat sebagai Plt Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina.
“Selama diangkat menjadi Plt Direktur Utama PT Pertamina dan Direktur Utama PT Pertamina, kinerja Niken tidak ada prestasi yang mengembirakan. Saya pesimis PT Pertamina lebih maju dan lebih profesional,” ungkap Rafik Mantan Tim Logistik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin 01 ini.
Seharusnya kata Rafik, Erick Thohir Menteri BUMN bisa memilih orang-orang baru dan muda untuk memimpin PT Pertamina. Tentunya, bukan orang-orang lama yang tidak memiliki prestasi gemilang dan mengangkat orang-orang yang pernah diduga tersandung masalah.
“Kenapa tak memilih orang baru dan muda. Apakah Pak Erick Thohir Menteri BUMN kebingungan dan tersandera dengan orang-orang lama. Harusnya Menteri BUMN harus lebih progresif dan transformatif dalam memilih jajaran direksi BUMN,” tegas Rafik yang juga tokoh muda Partai Golkar ini.
Inilah Jajaran Baru Direksi PT Pertamina
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk merombak jajaran direksi perseroan. Struktur manajemen di level direksi kini lebih ramping.
Pucuk pimpinan perusahaan migas nasional itu tetap dijabat oleh Nicke Widyawati. Dalam struktur yang baru, jajaran direksi hanya dihuni oleh enam direktur dari sebelumnya sepuluh direktur.
Sebagian besar figur yang menghuni kursi direksi Pertamina merupakan sosok lama. Mereka adalah Koeshartanto (Direktur SDM), Emma Sri Martini (Direktur Keuangan), M. Haryo Yunianto (Direktur Penunjang Bisnis), dan Mulyono (Direktur Logistik dan Infrastruktur).
Hanya ada satu nama baru dalam jajaran direksi Pertamina, yaitu Iman Rachman. Iman didapuk sebagai Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Bisnis.
Sebelum mendapat posisi di Pertamina, Iman ditunjuk oleh Menteri BUMN (periode 2014-2019) Rini Soemarno sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) pada Juli 2019. Sebelumnya, dia sempat menjabat direktur keuangan di dua BUMN operator pelabuhan, masing-masing Pelindo II (Mei 2016-September 2019) dan Pelindo III (September 2018-Juli 2019).
Untuk diketahui, Iman lama berkecimpung di bidang keuangan. Iman pernah berkarier di Danareksa Sekuritas, kemudian menjadi menempati posisi Chief Investment Banking di Mandiri Sekuritas pada 2003.
Berikut susunan direksi Pertamina hasil RUPS yang berlangsung hari ini, Jumat (12/6/2020).
Direktur Utama : Nicke Widyawati
Direktur SDM : Koeshartanto
Direktur Keuangan : Emma Sri Martini
Direktur Penunjang Bisnis : M. Haryo Yunianto
Direktur Logistik dan Infrastruktur : Mulyono
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Bisnis : Iman Rachman.
Penulis: RB. Syafrudin Budiman SIP