SAMPANG, BeritaLima.com – Musrenbang adalah langkah awal dalam menyampaikan aspirasi, maka kurang maksimal jika hanya sekedar sebagai wadah menyampaikan aspirasi tanpa adanya diskusi, hal itu yang disampaikan anggota DPRD kabupaten Sampang Komisi ll Alan Kaisan saat ditemui awak media usai pembukaan acara musrembangcam di Kecamatan Robatal, Selasa (18/2/2020).
“Seharusnya Musrenbang ini menjadi acuan awal untuk perencanaan program di tahun yang akan datang seharusnya ada dialog, jika tidak ada dialog dan hanya usulan dari pemerintah Desa tidak melibatkan semua unsur pemerintahan Desa, maka itu menjadi buntu,” Ucapnya.
Menurutnya, Masyarakat di bawah yang jelas punya keinginan sehingga melalui Musrenbang semua yang menjadi keinginan masyarakat terutama menyangkut Pendidikan, Infrastruktur, dan pelayanan benar-benar tersalurkan dan dimaksimalkan.
Alan juga menambahkan, Secara prioritas untuk Kecamatan Robatal kebutuhan masyarakat adalah air, karena dari segi infrastruktur masih terbilang bagus daripada di Kecamatan Kedungdung, untuk itu kami tekankan aliran air dari sumber payung bukan hanya di jalan raya, seharusnya sudah ke rumah-rumah.
“Untuk infrastruktur saya kira Robatal masih terbilang baik, untuk itu saya lebih memprioritaskan air bersih, karena sementara ini adanya saluran pipanisasi yang dari sumber payung masih di seputar jalan raya, seharusnya itu sudah masuk ke saluran rumah (SR), Imbuhnya.
Sementara ini saluran hanya 300 per tahun, kami menginginkan dalam satu tahun minimal 500 sampai 1000 saluran rumah, jika tetap tidak ada peningkatan seperti halnya tahun sebelumnya, kami kira itu tidak logis, karena potensi sumber airnya mampu mencukupi hingga 10000 (SR) di dua Kecamatan.
Adapun kebutuhan masyarakat terkait ketersediaan Puskesmas Pembantu (PUSTU), dia berjanji akan siap membantu dan mengawal program-program yang menjadi kebutuhan masyarakat “Kami siap membantu dan mengawal terwujudnya keinginan masyarakat untuk ketersediaan Pustu di setiap Desa, namun kami juga tekankan harus ada kesiapan dari tenaga medis untuk menempati Pustu di Desa,” Harapnya.
Namun dari semua kebutuhan masyarakat yang kami sebutkan itu, paling mendasar adalah Pendidikan, karena sumberdaya manusia (SDM) tidak mungkin bisa terbentuk begitu saja, harus ada pendidikan formal dan non formal yakni semacam pelatihan, pemagangan, study banding dan lain-lain.
“Kalau petani tidak mungkin di sekolahkan, paling tidak magang atau melalui pelatihan, ini yang menjadi kendala, maka peningkatan SDM sangat penting, untuk itu kami juga tekankan setiap Desa satu penyuluh pertanian,” Pungkasnya.(FA)