REMBANG, beritalima.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) kembali mengucurkan dana untuk desa sekitar pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Kali ini dana yang dikucurkan sebesar Rp670 juta untuk pembangunan infrastruktur air bersih.
Infrastruktur ini diantaranya meliputi pipanisasi sepanjang 1 kilometer untuk mengalirkan air bersih ke tandon yang dipasang di lokasi Masjid Dusun Wuni, Desa Kajar, dan di lokasi dekat sumber mata air Desa Waru dengan kapasitas total 8.200 liter.
Dan, bantuan seperti itu, yakni pipanisasi serta tandon air bersih, juga dilakukan di Desa Pasucen. Hanya saja tandon air di Desa Pasucen inu berkapasitas 5.100 liter.
Bantuan sarana air bersih ini diberikan, karena selama ini penduduk kedua desa di wilayah Kecamatan Gunem tersebut tak pernah bisa menikmati air bersih. Hal ini diakui Camat Gunem, Teguh Gunawarman.
“Sejak jaman nenek moyang kami tinggal di tempat ini, warga tak bisa menikmati air bersih. Warga sini kesulitan mendapatkan air, termasuk air bersih, untuk kegiatan sehari-hari,” ujar Teguh di acara penyerahan saluran air bersih bantuan Semen Indonesia di SDN 02 Kajar, Kamis (10/11/2016).
Ditandaskan, wilayah Dusun Wuni, Desa Kajar, memang sangat kesulitan air. Dusun ini berpenduduk 125 kepala keluarga (KK) atau 700 jiwa.
“Selama ini warga Dusun Wuni harus mengangsu (mengambil air) dari desa tetangga, yakni Desa Waru yang masuk Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora sejauh 1 kilometer,” ungkap Teguh.
Suwarti, salah seorang warga mengakui, untuk mengambil air setiap hari dirinya harus menapaki jalan menanjak dan terjal. Itupun sehari dia hanya mampu mengambil 1 atau 2 jerigen air untuk dimasak. Dan itu tidak gratis, tapi harus beli seharga Rp5.000,- per jerigen.
Direktur Utama PT Semen Gresik, Sunardi Prionomurti, mengatakan, bantuan tandon dan pipa air ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga yang selama bertahun-tahun kesulitan mendapatkan air.
“Bertahun-tahun warga di sini kesulitan air, apalagi air bersih. Dengan adanya tandon ini, kami berharap dapat bermanfaat bagi warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Sunardi.
“Kehadiran kami di sini diharapkan
dapat memberikan banyak manfaat bagi warga, utamanya yang masih kesulitan air bersih,” tegas Sunardi.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, mengaku sangat bersyukur dan berterimakasih atas bantuan tandon tersebut.
“Saya bersyukur kepada Allah SWT. Rakyat saya sekarang segar, kecukupan air. Fasilitas air seperti ini belum pernah ada sama sekali,” ucap Bupati.
“Kami juga sangat berterima kasih kepada warga di Desa Waru, Jepon, Blora, yang bersedia memberikan sumber airnya untuk dipakai warga di Dusun Wuni,” tambahnya.
Dikemukakan, kehadiran pabrik semen di wilayahnya terbukti memberikan banyak manfaat bagi warga. Bukan saja air bersih, Semen Indonesia juga telah mengucurkan banyak bantuan CSR untuk masyarakat di Kabupaten Rembang.
“Untuk itu, saya meminta masyarakat mendukung penuh kehadiran pabrik semen di Rembang,” pintanya.
Hafidz juga sempat mengungkapkan keheranannya, kenapa di tempat lain kehadiran pabrik semen milik asing tidak mendapat penolakan, sementara di Rembang kehadiran pabrik semen milik BUMN malah dioyak-oyak dan dihambat.
“Saya pertanyakan mana rasa merah-putihnya, nasionalismenya,” ujar Hafidz dengan nada tinggi. (Ganefo)
Teks Foto: Direktur Enjinering dan Proyek Semen Indonesia Gatot Kustyadji dan Direktur Utama Semen Gresik Sunardi Prionomurti, mengungkapan kegembiraan dengan mandi di bawah tandon air yang sudah mengalir di Desa Kajar dan Pasucen.