Alhasil Jakarta Utara Telah Memilah Sampah Hingga 9% Setelah Berkali Kali Dikunjungi Menteri LH

  • Whatsapp

Jakarta | beritalima.com – Progress pengelolaan sampah di Jakarta Utara terjadi peningkatan yang signifikan setelah dikunjungi Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisol Nurofiq berkali kali sejak bulan Februari hingga sekarang. Karena di Jakarta Utara itu menjadi percontohan pengelolaan sampah tingkat nasional sampai dengan tahun 2029. Alhasil Jakarta Utara telah menggerakan PKK untuk memilah sampah sampai dengan 9% dari total sampah 1300 ton per hari.

Menteri LH dikatakan Deputi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Rasio Rido Sani yang biasa disapa Roy, saat Car Free Day di Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara, dini hari, Minggu (16/11/1025). Mengklaim bersama bahwa kondisi udara di beberapa kota di Indonesia termasuk Jakarta Utara memprihatinkan yakni kondisi tidak sehat meningkat pada musim kemarau 30 – 40%.

Ada dua hal penting disampaikan Roy, selaku Deputi PPKL, pertama mengurangi emisi kendaraan dan mengurangi emisi industri yang melakukan konversi bahan bakar termasuk pengendalian emisi serta mencegah pembakaran sampah terbuka.

“Itu penting untuk melihat langit biru saat car free day,” terangnya.

Yang kedua menurut Roy, perlu difahami bersama bahwa sampah masih menjadi persoalan, hampir seluruh kota mengalami yang sama memgenai persoalan sampah. Karena sampah di Indonesia baru 39,1% terkelola sedangkan 60% nya belum terkelola.

“Untuk itu kita perlu melakukan penyadaran pada masyarakat karena penting sebagaimana masyarakat yang notaben penghasil sampah yang harus bertanggung jawab terhadap sampah sampah kita. Hal yang pernah disampaikan Menteri Lingkungan Hidup, kerap berkunjung di Jakarta Utara terhadap pengelolaan sampah ini,” tandasnya.

Deputi menyebut Kasudin LH Jakarta Utara Edy Mulyanto, terjadi peningkatan yang sangat luar biasa (signifikan) di Jakarta Utara ini mulai dari pemilahan sampah dan sebagainya mengingat capaian yang telah dilakukan oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara sesuai komitmen Kementerian Lingkungan Hidup yang dilaksanakan yang sangat serius.

“Dimana Jakarta Utara disampaikan Menteri LH sebagai role model dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Jakarta Utara menjadi percontohan dengan banyak melibatkan masyarakat dan menggunakan teknologi,” tuturnya.

Disebut progress Menteri LH sering datang ke Jakarta Utara bukan berarti sudah final atau masih dalam evaluasi namun ditegaskan Deputi PPKL Rasio Ridho Sani, kunjungan Menteri LH ke Jakarta Utara tersebut secara rutin merupakan gerakan bersih bersih sampah di sungai di beberapa kota di Indonesia.

“Ini komitmen Menteri untuk mengajak masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk sama sama menangani langsung persoalan yang sangat serius ini baik sampah open dumping maupun untuk kebersihan air sungai termasuk di Jakarta Utara untuk mengatasi pencemaran udara,” tandasnya.

Sambung Deputi, ada tiga yang perlu diperhatikan yakni pengelolaan sampah, mengurangi pencemaran udara, dan kebersihan sungai dari sampah. Kendati langkah – langkah yang dilakukan Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara telah memperoleh hasil yang dicapai.

“Kegiatan ini tidak statis melainkan terus kontuneu dilakukan sampai peningkatan lingkungan terjadi,” tambahnya.

Lebih lanjut mengenai pengelolaan sampah secara nasional baru 39,1% sedangkan yang belum terkelola masih 60% namun untuk Jakarta Utara sendiri sesuai dengan roadmap Sudin LH dari hulu ke hilir sesuai arahan Deputi dan Menteri LH.

Dimana dikunjungi Menteri sejak bulan Februari apalagi tahun 2025 batas terakhir konsep dekranas dan Keppres 97 bahwa pwngelolaan sampah terdiri dari pengurangan dan penanganan. Nanti tahun 2025 – 2029 akan berubah sistem pengelolaan sampahnya dengan konsep bahwa sampah yang dikelola sampai 2029 harus 100%.

“Itu tugas berat kita tapi alhamdulilaah setelah didampingi dari temen temen Kementerian, kami di Jakarta Utara mengalami progress yang sangat signifikan dari bulan Februari Jakarta Utara dijadikan percontohan tengah dan hilir. Di hulu nya kami bersama sama dengan jajaran pamong, lurah dan camat, Rt/Rw semua bahu membahu,” terang Kasudin LH Jakut.

Menariknya setelah dikunjungi Menteri ungkap Edy Mulyanto, terdapat reaksi salah satunya adalah Gerakan Pilah Sampah oleh ibu ibu PKK. Memang itu amanat dalam Pergub 77, kemudian sekolah adiwiyata. GPS ini ada pada setiap RW/ada pada 460 RW yang ada di Jakarta Utara terjadi peningkatan pengelolaan sampah yang aignifikan bahwa rumah memilah di Jakarta Utara hampir mendekati 9% dari 1300 ton sampah per hari di Jakarta.

Jurnalis : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait