Jakarta, beritalima.com |– Misi Aliansi Kuliner Indonesia atau dikenal dengan Kul-Ind, ingin menjadikan makanan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Ini sebuah misi yang mulia, ditengah maraknya berbagai jenis makanan impor yang masuk ke tanah air.
Ketua umum Kul-Ind, Subagiyo ST, sangat kreatif dalam membawa arah organisasinya untuk terus mengkampanyekan pangan Indonesia dalam berbagai forum. Subagiyo yang kelahiran Jakarta (1969) dan berlatar belakang pendidikan Teknologi Industri Pangan (S1) dari Universitas Sahid Jakarta dan sedang menyelesaikan studi Pertanian Pangan Halal di Universitas Juanda Bogor (S2), bertekad mengangkat peran UMKM Indonesia untuk memiliki daya saing global.
Berikut petikan wawancara Beritalima (BL) dengan Subagiyo (Sub):
BL. Apa yang melatarbelakangi berdirinya Kul-Ind dan kapan berdirinya?
SUB. Aliansi Kuliner Indonesia terlahir karena kepedulian anak bangsa, karena mulai tergerusnya atau tersisihkan kearifan pangan lokal indonesia terutama kulinernya dengan hadirnya menu-menu asing. Sehingga ingin menjadikan makanan indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Perkumpulan yang sering disebut Kul-Ind ini berdiri pada 30 April 2018, dilegalkan di akte notaris Oktora puspitasari, Bogor, Jawa Barat.
BL. Sekarang berapa anggotanya dan adakah syarat khusus bergabung ke Kul-Ind?
SUB. Kul-ind sudah memiliki korwil setingkat propinsi di 32 propinsi dan korda-korda setingkat kota atau kabupaten dari Sabang sampai Merauke dan beberapa perwakilan luar negeri. Anggota kami secara detail belum kami data. Namun diperkirakan sekitar 200 ribu anggota. Untuk menjadi anggota tidak ada syarat khusus karena kuliner milik umum. Untuk kondisi tertentu kita memiliki aturan terpisah.
BL. Apa kegiatan utamanya?
SUB. Kegiatan utama Kul-Ind membina pelaku pangan. Terutama pangan dalam berbagai hal. Contohnya membuat pelatihan, sertifikasi pangan, pengelolaan beberapa kawasan kuliner, event-event, dan lain-lain yang berkaitan untuk memajukan pangan terutama kuliner etnik Indonesia.
BL. Bisa disebutkan capaian organisasi yang pernah diraih selama ini?
SUB. Capaian organnisasi saat ini, kami telah memiliki berbagai kegiatan legal. Selain perkumpulan Aliansi Kuliner Indonesia, ada pula Yayasan Pendidikan dan pelatihan kuliner terpadu Indonesia (kul-ind institute), dengan berdirinya graha riset dan pelatihan pangan kul-ind, berlokasi di Cimahpar Bogor. Dan bekerjasana bersama Universitas Juanda Bogor sebagai mitra utama sekolah vokasi bisnis jasa maksnan S1 terapan berlokasi di Ciawi, Bogor. Telah berdirinya PT KulInd Indotama untuk pengembangan produk pangan. Sebagai CEO di kuliner desa emas (kulindes) dibawah naungan Gerakan Desa Emas (GDE) berlokasi di Menara 165 TB Simatupang, Jakarta, menjalin kerjasama dengan dengan berbagai kementerian dan institusi ternama, serta kampus dalam berbagai hal.
BL. Ada target khusus yang ingin dicapai kedepannya?
SUB. Menjadikan pangan pada umumnya dan kuliner etnik indonesia khususnya lebih baik lagi agar dapat mendunia. Terutama produk-produk UMKM menjadi berkelas dan bernilai, dapat mengalahkan/bersaing dengan produk pabrikasi dan oligarki.
Jurnalis: Abriyanto