SOLO, beritalima.com | Masalah edukasi di kalangan masyarakat menjadi perhatian tersendiri bagi Aliansi Solo Bhinneka dalam penanganan wabah Covid-19.
Forum lintas organisasi ini pun membuat poin-poin rekomendasi untuk memaksimalkan kerja pemerintah dalam mengkampanyekan aktivitas fisik warga di ruang-ruang publik.
“Salah satu yang kami lakukan adalah memproduksi dan mendistribusikan materi edukasi terkait Covid-19 untuk bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas. Ini kesepakatan rapat melalui grup WhatsApps beberapa waktu lalu, dan setelah melihat situasi di mana Pemkot sudah bekerja keras melakukan berbagai upaya,” ujar Niken Satyawati, mewakili Aliansi Solo Bhinneka, Minggu (5/4/2020).
Menurut Niken yang juga anggota Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), materi edukasi dicetak dalam format A5 dan sebagian besar disebar ke pasar-pasar tradisional dan para pedagang keliling bersama bantuan masker.
“Kawan-kawan relawan Mafindo di Solo, Sukoharjo, Karanganyar dan Klaten ikut membagikannya kepada mbok-mbok bakul. Materi-materi itu bersumber dari BNPB, Kemenkes, Kominfo, Pemprov Jateng, Pemkot Surakarta, PMI.”
Niken mengaku sedih, saat Solo dikabarkan tidak ada lagi pasien positif Corona yang dirawat di RS, warga beramai-ramai keluar rumah. Pasar kembali ramai.
“Itu semua terjadi karena kurangnya edukasi. Mereka belum paham bahayanya penyakit ini,” katanya.
Agar mudah dipahami, materi edukasi dibuat dalam bentuk visual dengan bahasa Jawa.
“Kami mengajak semua yang ada channel broadcast baik media meinstream maupun media sosial nyengkuyung bersama. Mangga para public figure juga ikut memaksimalkan pesan utama akan bahaya Covid-19 dan langkah pencegahannya,” ujar Niken.
Selain itu, Aliansi Solo Bhinneka mendorong peran aktif semua pihak dan stakeholder di Surakata untuk bersama-sama mendukung upaya nasional, provinsi dan kota Surakarta dalam menangani situasi yang ada dengan peran serta kontribusinya masing-masing. “Menjadi harapan bersama agar situasi ini segera berakhir dengan semangat optiimisme dan solidaritas sesama anak bangsa,” katanya.
Aliansi Solo Bhinneka terdiri dari wakil sejumlah organisasi, pengusaha, akademisi dan tokoh masyarakat.
“Alhamdulillah agenda bersama ini sudah berjalan. Ada kawan-kawan yang bikin APD yang ekonomis untuk rumah sakit, ada yang bagi-bagi paket sembako untuk yang saudara kita kalangan rentan yang terdampak, ada yang donasi masker dan lain-lain. Tapi edukasi ini memang satu hal yang sangat penting,” jelas Niken panjang lebar. (*)