Timika beritalima. Mantan pejabat Bupati Kabupaten Timika 2008 dan juga mantan Anggota DPRD Kabupaten Timika Antonius Allo Rafra,SH MSi.Kepada wartawan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sabtu,(18/6) kemarin mengatakan sangat prihatin dengan fasilitas layanan RSUD Timika, Minggu (19/6).
Allo mengatakan,bahwa anggaran untuk Kabupaten Timika Tahun 2016 ini lebih dari 2 Triliun. Tentunya sebagai masyarakat sangat mengharapkan fasilitas umum di Kabupaten Timika ini semakin membaik sehingga masyarakat bisa merasakan pelayanan khususnya kesehatan dengan baaik.
“Ternyata rumah sakit umum daerah saja ini sangat mengecewakan. Banyak pasien mengeluh salah satu contoh ruangan VIP kondisinya sangat memprihatinkan. Yang mana ruangan VIP yang seharusnya bagus malah ruangan bahkan fasilitasnya sangat memprihatinkan. Kursi rusak,AC juga tidak berfungsi dengan baaik. Apakah dengan fasilitas seperti ini bisa melayani masyarakat,”ujarnya.
Sekarang fasilitas yang ada seperti plafon,kamar mandi semuanya tidak baik dan hal ini tentu akan membawa dampak pada pelayanan kepada masyarakat. Selain itu juga lampu tidak menyala apakah seperti ini yang kita bangga rumah sakit RSUD Timika menjadi rumah sakit rujukan?
Allo juga mengatakan,kalaupun kerusakan berapa biaya yang dibutuhkan,sehingga rumah sakit ini dapat diperbaiki sehingga masyarkat juga bisa merasa nyaman untuk mejalani pengobatan.
“Ini sejak dulu saya menjabat bupati bagunan ini tidak pernah di cet kembali tidak ada perawatan untuk gedung rumah sakit ini sendiri. Jangankan Gedung kain horden saja dari tahun 2008 sampai dengan saat ini tidak diganti sama sekali apakah ini layak disebut rumah sakit rujukan. Air juga tidak beres,trus apa yang di kerjakan orang – orang selama ini dirumah sakit,”ujarnya.
Allo juga menambahkan,kalaupun ada gedung yang rusak silahkan ajak Bupati untuk berkunjung ke RSUD untuk melihat apa saja yang menjadi kekurangan dirumah sakit ini,jangan cuma diajak dibagian kantor saja. Karena ini merupakan fasilitas umum sehingga hal ini harus diperhatikan dengan baik.
“Ada pasien yang mana menggunakan BPJS kelas satu namun mendapatkan pelayanan yang sangat – sangat tidak sepadan sehingga setelah menjalani oprasi istrinya,maka pasien langsung keluar karena merasa tidak ada pelayanan serta fasilitas yang baik padahal ini merupakan kelas satu ruangan FIP,”kata Allo.
Sementara Direktur RSUD Timika Dr Evalin Pasaribu MM Kes melalui Humas RSUD Timika Luky Mahakena S Sos MSi melalui pesan singkatnya mengatakan sehubungan terkait dengan pembenahan layanan fisik ruangan atau non fisik sejalan dengan atensi menjadi proitas untuk pembenahan layanan ruangan rumah sakit sedang dalam persiapan dan dalam proses program yang akan dijalankan dalam tahun 2016 untuk kebutuhan pelayanan kepada masyarakat.
Indra/Timika