JAKARTA, beritalima.com – Alumni Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, dukung Jokowi – Ma’ruf Amin. Dalam dukungannya, Alumni Unand mendeklarasikan dirinya di Gedung Djoeang 45, dengan memberikan Tagar #JokowiuntukKejayaanBangsa. Hadir pada kesempatan itu, Muhammad Lutfi mantan Menkop dan Ketua BKPM, yang sekarang sebagai Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf, Toni Ketua Deklarasi Alumni Unand Dukung Jokowi – Amin beserta relawannya, dan perwakilan alumni Unand yang memberikan testimoni dihadapan relawannya.
Dikatakan Toni, deklarasi itu mengutamakan daerahnya di Sumatera Barat, dapat memenangkan pasangan nomor urut 01, Jokowi – Ma’ruf Amin, yang sekarang Jokowi menjabat Presiden pada periode pertama yang berpasangan dengan Jusif Kalla dan dideklarasikan untuk periode kedua yang berpasangan dengan Ma’ruf Amin.
‘Kami menggunakan hak pilih untuk memilih pemimpin yang telah membuktikan kerja – kerjanya dalam meletakkan fondasi-fondasi kebangsaan dan kemakmuran masyarakat serta terus berjuang untuk rakyat hingga lapisan terbawah. Sesual dengan falsafah Minangkabau yakni daun rimbun tampek balinduang kapanehan, tampek bataduah kahujannan” artlnya pemimpin yang bisa tempat berlindung diwaktu panas dan hujan, yang selalu memikirkan rakyatnya,” ujar Toni, Ketua Panitia Deklarasi Alumni Unand Dukung Jokowi – Ma’ruf Amin kepada awak media sebelum deklarasi dimulai.
Dalam keterangannya, ia pun bertanggung jawab moral terhadap nilai-nilai demokrasi yang cenderung dinodai oleh aksi-aksi inteloren, berita bohong, dan fitnah yang membahayakan kehidupan bagi masyarakat yang berbudaya.
“Kami akan melawan sekuat tenaga dengan terus mengabarkan berita baik dan positif dengan data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan,” tandasnya.
Lanjutnya Muhammad Lutfi mantan Menteri Koperasi dan Ketua BKPM, yang sekarang masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin. Mengungkapkan bahwa dirinya merasa mengacungkan jempol terhadap empat tahun kepemimpinan Jokowi. Menurut asumsinya dapat membangun listrik dan jalan tol. Oleh karena itu menurut mantan Ketua BKPM tersebut, tidak perlu memikirkan medsos yang kerap menerima pemberitaan yang tidak menyenangkan karena sudah ada yang mengurusi. ddm
