Jakarta, beritalima.com| – Sepak terjang Amerika Serikat masih melakukan penjajahan atau neokolonialisme di Asia, diakui Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan periode 2004-2009.
Siti yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui pengalamannya saat melawan WHO yang dibelakangnya adalah AS. Bahkan Siti berani menutup proyek berkedok kesehatan Namru dari Angkatan Laut AS.
Hal ini diungkapkan saat peluncuran buku Neo-Kolonialisme Amerika Serikat di Asia: Perspektif Indonesia di Jakarta (20/12), diterbitkan oleh Indonesia Consulting Group bekerjasama dengan Global Future Institute.
Buku setebal 403 halaman tersebut ditulis oleh sejumlah wartawan dan pengamat, yakni Hendrajit, Rahadi Teguh Wiratama, M. Abriyanto, Satrio Arismunandar, Agung Marsudi D. Susanto dan Dina Y. Sulaeman) mengulas secara tajam bagaimana pengaruh AS yang masih kuat di Asia, meski perang dingin telah selesai.
Menurut Eka Hindra, editor Buku “Neo Kolonialisme AS Di Asia, Perspektif Indonesia, “buku ini membedah secara tajam transformasi kolonialisme menjadi neokolonialisme dilihat dari perspektif Indonesia, dari penulis-penulis berlatarbelakang jurnalis yang handal, disertai dengan kemampuan analisa yang cermat.”
Peluncuran buku diantaranya dihadiri mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, mantan Dirut Pertamina Martiono, mantan Wamenlu Triyono Wibowo, akademisi, LSM, mahasiswa, dan lain-lain.
“Buku ini menggambarkan problematik dunia global saat ini dilihat dari perspektif Indonesia. Problematik itu meliputi hubungan Utara-Selatan yang hingga hari masih timpang,” jelas Rahadi Teguh Wiratama, Pimpinan Indonesia Consulting Group yang juga salah satu penulis buku.
Jurnalis: Rendy