Anak Indonesia Sehat Bebas Dari TBC

  • Whatsapp

Oleh:
DR.dr. Robert Arjuna FEAS
Anak merupakan buah hati dari setiap pasang manusia, tentu mengharapkan mereka tumbuh kembang dewasa dan bakal sebagai generus penerus tunas bangsa , anak tidak boleh sakit , anak harus cerdas hidup penuh ceria, karena terinspirasi oleh siaran metroTV yang lagi membahas tentang TBC Anak untuk memacu saya ikut menulis.

Anak buah hati kita kalau sakit adalah sebuah beban bagi kita? Anak lebih dari 1 juta kasus baru TB (tuberculosis ) Anak setiap tahun. Pada 2010, terdapat 10 juta anak menjadi yatim piatu akibat orangtuanya meninggal karena TB. Anak <3 tahun dengan malnutrisi atau kondisi immunosupresan memiliki resiko paling tinggi untuk menderita TB. TB terutama menyerang paru, tapi 20-30% TB pada anak menyerang organ lain. Proporsi kasus TB Anak diantara semua kasus yang diobati di Indonesia dari 2007 sampai 2013 berkisar pada 7,9% sampai 12%. Angka ini masih berada pada batas normal proporsi kasus TB anak diantara semua kasus. Proporsi kasus TB Anak diantara semua kasus TB yang diobati sangat bervariasi pada level Provinsi, Kabupaten/Kota sampai Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). Dari grafik di atas menunjukkan bahwa beberapa provinsi memiliki proporsi kasus TB anak <5% dan beberapa provinsi lain menunjukkan >15% Dari data tsb menunjukkan kecenderungan adanya overdiagnosis underdiagnosis maupun underreported
kasus TB Anak

Bayi dan balita paling beresiko terkena TB berat seperti meningitis TB yang mampu menyebabkan buta, tuli serta kelumpuhan. anak lebih beresiko untuk menderita TB berat seperti TB milier dan meningitis TB sehingga menyebabkan tingginya kesakitan & kematian pada anak. Anak sangat rentan terinfeksi TB terutama yang kontak erat dengan pasien TB BTA positif. Anak dengan infeksi TB saat ini menunjukkan sumber penyakit TB di masa depan. Beban kasus TB Anak di dunia tidak diketahui karena kurangnya alat diagnostik yang “child-friendly” dan tidak adekuatnya sistem pencatatan dan pelaporan kasus TB Anak. Diperkirakan banyak anak menderita TB yang tidak mendapatkan penanganan yang benar.

Gejala TB pada anak tidak khas. Penurunan berat badan, lemah, letih. Lesu merupakan gejala utama TB pada anak. Batuk pada anak jarang merupakan gejala utama TB pada anak. Pada anak dengan gejala utama batuk dan atau anak dapat mengeluarkan dahak WAJIB diperiksa dahak mikroskopis SPS. Apabila terbukti anak dengan BTA positif, maka anak tersebut termasuk sumber penularan bagi lingkungan di sekitarnya.
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi yang paling banyak menyebabkan kematian. WHO memperkirakan kematian akibat TB lebih banyak daripada kematian akibat malaria dan AIDS. Tidak hanya menyerang orang dewasa, TBC juga dapat terjadi pada anak. Diperkirakan 10-15 persen kasus TBC di Indonesia ditemukan pada anak berusia 0-14 tahun.

PERJALANAN PENYAKIT
TBC pada anak terjadi karena anak menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berada di udara. Bakteri tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh yang lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak.Anak-anak yang terkena TBC atau tuberkulosis kemungkinan besar tidak tertular dari teman-teman sebayanya, melainkan dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut.Ketika orang dewasa yang menderita TBC batuk atau bersin, bakteri penyebab TBC akan menyebar ke udara. Pada saat itulah, penularan penyakit TBC ke orang-orang di sekitarnya dapat terjadi, baik ke anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya karena HIV pada anak atau kurang gizi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena TBC anak Pada tahap ini, anak sudah terinfeksi kuman TBC. Namun jika daya tahan tubuh anak kuat, kuman TBC dapat ditekan pertumbuhannya sehingga tidak menimbukan gejala apa pun.

PERJALANAN PENYAKIT
TBC pada anak terjadi karena anak menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berada di udara. Bakteri tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh yang lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak.Anak-anak yang terkena TBC atau tuberkulosis kemungkinan besar tidak tertular dari teman-teman sebayanya, melainkan dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut.Ketika orang dewasa yang menderita TBC batuk atau bersin, bakteri penyebab TBC akan menyebar ke udara. Pada saat itulah, penularan penyakit TBC ke orang-orang di sekitarnya dapat terjadi, baik ke anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya karena HIV pada anak atau kurang gizi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena TBC anak Pada tahap ini, anak sudah terinfeksi kuman TBC. Namun jika daya tahan tubuh anak kuat, kuman TBC dapat ditekan pertumbuhannya sehingga tidak menimbukan gejala apa pun.
PERJALANAN PENYAKIT
TBC pada anak terjadi karena anak menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berada di udara. Bakteri tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh yang lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak.Anak-anak yang terkena TBC atau tuberkulosis kemungkinan besar tidak tertular dari teman-teman sebayanya, melainkan dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut.Ketika orang dewasa yang menderita TBC batuk atau bersin, bakteri penyebab TBC akan menyebar ke udara. Pada saat itulah, penularan penyakit TBC ke orang-orang di sekitarnya dapat terjadi, baik ke anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya karena HIV pada anak atau kurang gizi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena TBC anak Pada tahap ini, anak sudah terinfeksi kuman TBC. Namun jika daya tahan tubuh anak kuat, kuman TBC dapat ditekan pertumbuhannya sehingga tidak menimbukan gejala apa pun.

PERJALANAN PENYAKIT
TBC pada anak terjadi karena anak menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berada di udara. Bakteri tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh yang lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak.Anak-anak yang terkena TBC atau tuberkulosis kemungkinan besar tidak tertular dari teman-teman sebayanya, melainkan dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut.Ketika orang dewasa yang menderita TBC batuk atau bersin, bakteri penyebab TBC akan menyebar ke udara. Pada saat itulah, penularan penyakit TBC ke orang-orang di sekitarnya dapat terjadi, baik ke anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya karena HIV pada anak atau kurang gizi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena TBC anak Pada tahap ini, anak sudah terinfeksi kuman TBC. Namun jika daya tahan tubuh anak kuat, kuman TBC dapat ditekan pertumbuhannya sehingga tidak menimbukan gejala apa pun

PERJALANAN PENYAKIT
TBC pada anak terjadi karena anak menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berada di udara. Bakteri tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh yang lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak.Anak-anak yang terkena TBC atau tuberkulosis kemungkinan besar tidak tertular dari teman-teman sebayanya, melainkan dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut.Ketika orang dewasa yang menderita TBC batuk atau bersin, bakteri penyebab TBC akan menyebar ke udara. Pada saat itulah, penularan penyakit TBC ke orang-orang di sekitarnya dapat terjadi, baik ke anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya karena HIV pada anak atau kurang gizi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena TBC anak Pada tahap ini, anak sudah terinfeksi kuman TBC. Namun jika daya tahan tubuh anak kuat, kuman TBC dapat ditekan pertumbuhannya sehingga tidak menimbukan gejala apa pun.
CIRI TBC pada Anak :
1. Nafsu makan berkurang atau hilang (anoreksia)
2. gejala utamanya batuk lama, gejala pertama
3. pertumbuhan anak yang lebih kecil dari seusianya.
4. berat badan tidak naik dengan cukup.
5. Demam yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari dua minggu
6. Berkali-kali kena demam dalam kurun waktu beberapa minggu (panasnya naik-turun)
7. Batuk yang tidak kunjung sembuh atau tambah parah selama lebih dari tiga minggu
8. Berat badan turun atau tidak naik selama dua bulan atau lebih
9. Berkeringat di malam hari
10. Anak terlihat lemas, tidak bertenaga, dan tidak aktif
11. Pembengkakan kelenjar getah bening (biasanya terlihat dari adanya benjolan di sekitar leher atau bawah rahang anak)
12. Tinggal di wilayah persebaran tuberkulosis atau berdekatan dengan orang yang baru saja terinfeksi

Bila ada gangguan demikian seorang ibu harus waspadai segera berobat kedokter. Ada berbagai Tuberculosis yang dijumpai
1. Tuberkulosis kelenjar
2. Tuberkulosis otak dan selaput otak (meningitis TB)
3. Tuberkulosis tulang
4. Skrofuloderma
5. Tuberkulosis usus
6. Tuberkulosis ginjal
PENATALAKSANAAN KLINIS
1. Mountox test( uji tuberkulin )
2. Foto rontzen paru paru
3. Interferon gamma release assay ( Igra test)
PENGOABTAN :
1. Bila ada gejala diatas segera berobat ke dokter anda
2. Minum obat TBC secara teratur sesuai anjuran dokter
3. Belajar hidup sehat di limgkungan bersih
4. Makanan yang bergizi dan cukup istirahat
Demikian ulasan kami yang singkat ini mendapat perhatian yang tepat guna bagi anda untuk membacanya semoga terciptanya anak sehat rakyat sehat negara makmur sentosa.
RobertNews 1002 《28.7.21(16.03)》

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait