Anak Muda di Kabinet Kerja jilid II

  • Whatsapp

beritalima.com | Beberapa hari yang lalu ada sedikit bocoran dari Presiden Jokowi tentang siapa-siapa yang bakal masuk di Kabinet Kerja jilid II. Komposisinya 45 banding 55, yaitu 45 berasal dari partai dan 55 dari kalangan profesional (nonpartai). Jika jumlah menteri nantinya ada 34 orang, berarti 15 berasal dari partai, dan 19 dari kalangan profesional. Komposisi tersebut kami rasa sudah pas dan proposional.

Menariknya lagi dari informasi yang berkembang luas di media, ada anak muda yang umurnya dibawah 35 tahun, bahkan ada yang dibawah 30 tahun bakal masuk Kabinet Kerja jilid II. Hal itu kami kira wajar-wajar saja. Karena tantangan global kedepan memang sangat dinamis. Perubahan jaman berjalan begitu cepat dan luar biasa. Itu sebabnya dibutuhkan sosok muda yang berani mengambil keputusan, dan mengeksekusi program-program yang ada.

Sudah saatnya kaum muda tampil di depan dan memberikan inspirasi bagi yang lain. Anak muda harus punya pemikiran yang brilian, aktif, berkarya, dan mau bekerja besar untuk mengguncang dunia.

Sebagaimana dikutip dalam pidato Presiden Soekarno pada peringatan 17 Agustus 1965, ” Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia “. Pada 1928 pemuda kita sudah berinisiatif mendeklarikan diri dalam Sumpah Pemuda. Mohammad Yamin adalah seorang pemuda pada jamannya, tokoh pergerakan Indonesia yang merupakan salah satu pelopor Sumpah Pemuda.

Kembali lagi kepada prediksi sejumlah nama tokoh muda yang akan masuk di Kabinet Kerja jilid II. Mencuat nama-nama dari parpol misalnya ada Agus Harimurti Yudhoyono (41 rahun) putera dari Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Angela Tanoe Soedibjo (32 tahun) putri dari Bapak Hari Tanu Soedibjo, dan Prananda Paloh (30 tahun) putra dari Bapak Surya Paloh. Sedangkan yang dari nonparpol ada nama CEO Bukalapak Ahmad Zaky (32 tahun), bos Gojek Nadiem Makarim (35 tahun), dan Wakil Gubenur Jatim Emil Dardak (35 tahun).

Menteri merupakan hak prerogatif (hak khusus atau istimewa) Presiden. Partai politik tidak boleh ikut cawe-cawe, ikur campur, apalagi ikut menentukan calon menteri. Hal itu menjadi domain Presiden, dan seharusnya diisi oleh orang-orang yang sudah berkeringat, profesional, mempunyai dedikasi tinggi, dan berpengalam baik di organisasi maupun di pemerintahan. Sehingga kedepan bisa menjalankan tugas-tugas negara dengan baik, saling koordinasi satu dengan lainnya, dan kerjasama antar tim.

Biarkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih menyusun kabinetnya, yang akan menjalankan tugas lima tahun mendatang. Kita harus memberikan ruang dan sekat antara kekuasaan Esekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Jangan dicampur adukan, supaya wewenangnya tidak tumpang tindih, dan kinerjanya bisa optimal serta bisa dipertanggung jawabkan.

” Tuhan tidak merubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya sendiri “. Itu adalah ungkapan dari sang proklamator presiden pertama Republik Indonesia Bapak Ir. Soekarno. Memang jika kita ingin maju sudah saatnya mulai sekarang harus ditata, bekerja keras, punya SDM unggul, jujur, dan selalu berinovasi. Bonus demografi tahun 2020 – 2035 tidak akan ada artinya jika pemuda kita memble, pemuda kita tidak punya ketrampilan yang memadai, dan hanya berpangku tangan.

Masa depan harus kita raih dan kita tata mulai sekarang. Masa depan seharusnya sudah kita siapkan sedini mungkin dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja iklas. Pendidikan menjadi pintu masuk utama bagi generasi penerus bangsa Indonesia.

Jika pemuda kita sudah berani mengambil inisiatif yang baik, maka 10, atau 20 tahun lagi akan menjadi angin segar bagi bangsa Indonesia. Indonesia bakal menjadi negara maju, Indonesia gemilang, dan Indonesia emas bakal kita raih pada tahun 2045 nanti. Kuncinya adalah terus berkarya, punya dedikasi tinggi, mau berinovasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Riset dan Development harus kita galakan, terutama kepada para peneliti muda, tenaga ahli dari perguruan tinggi dan lembaga pemerintah. Dengan demikian kemampuan peneliti-peneliti muda Indonesia tidak kalah dengan peneliti negara maju. Dengan riset kita bisa menghasilkan penemuan-penemuan baru di bidang pangan, bidang pertanian, kedokteran, dan teknologi tepat guna yang bermanfaaf bagi rakyat Indonesia.

Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkan di dalam persaingan global saat ini. Negara yang mempunyai sumber daya manusia unggul akan menjadi penentu keberhasilan. Sebagaimana yang telah di sampaikan oleh Presiden Jikowi, bahwa pembangunan lima tahun mendatang dititik berakan kepada pembangunan sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia yang mumpuni, SDM yang handal untuk menuju Indonesia unggul.

Sebagai warga negara Indonesia kita patut bangga dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Negara Katulistiwa yang memiliki beribu pulau, ratusan bahasa daerah, dan keragaman budaya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing. Keragaman suku, bahasa, dan budaya tersebut tetap terjalin erat di dalam bingkai Nagara Kesatuan Republik Indonesia.

Kami mengucapkan Selamat dan Sukses HUT RI ke 74, dan khususnya bagi para pemuda yang akan mengisi Kabinet Kerja jilid II. Semoga setelah diumumkan oleh Presiden pada bulan Oktober 2019 bisa bekerja dengan profesional dan mengharumkan nama Indonesia di masa depan. Sekali lagi kami sampaikan ucapan selamat kepada calon Menteri Kabinet Kerja jilid II. Semoga memberikan darma bhakti buat Ibu Pertiwi dan amanah. Anak muda di Kabinet Kerja Jilid II memang sudah saatnya. Bagaimana pendapat Anda.

Surabaya, 16 Agustus 2019

Cak Deky
Sekjen DPW APKLI Jatim

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *