Bantul, beritalima.com| – Bagi sebagian warga yang tinggal di perbukitan Kabupaten Bantul dan Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meski kini masih turun hujan, namun ancaman kekeringan air bersih tetap menghantuinya.
Minggu sore (6/7), warga desa Gubar Giripurwo, Purwosari, Gunungkidul, satu demi satu membawa kemasan gallon air mineral kosong menanti datangnya air bersih yang dikirim oleh Yayasan Berkah Jogja Berbagi (BJB) melalui truk tangki.
Kusmadiyono, pensiunan TNI AL yang juga Ketua BJB mengatakan, “saat ini sudah mulai masuk kemarau lagi. Warga kembali kesulitan untuk mendapat air bersih karena belum memiliki tempat penampungan yang baik.” Lalu, tambah Kusmadiyono, kejadian memilukan seperti ini sudah rutin melanda daerah ini bertahun-tahun. Ironis sekali.
Seperti diketahui, kawasan Bantul dan Gungkidul justru sering terdengar beritanya adalah daerah tujuan wisata yang lokasinya sangat berdekatan dengan pantai (sekitar satu kilometer jaraknya). Bahkan, Pemerintah sedang membangun jalur pantai selatan (Pansela) untuk lebih mudah dicapai oleh para wisatawan.
Sayangnya, proyek tersebut bertolak belakang dengan kondisi nyata masyarakat sekitarnya yang memang sudah lahir dan tumbuh di daerah perbukitan Bantul dan Gunungkidul. Untuk di Desa Gubar saja misalnya, tercatat ada sepuluh RT yang dihuni sekitar 1100 jiwa. Belum lagi yang dibantul. Mereka seperti tak merasakan dampak manfaat dari wisata yang berkembang sangat bersebelahan dengan tempat tinggalnya.
Jurnalis: Abriyanto

