Andi Akmal: Sisir Potensi Pengembangan Komodotitas Pertanian Berbasis Pedesaan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Dapil II Provinsi Sulawesi Selatan, Dr H Andi Akmal Pasluddin mengatakan, potensi pertanian berbasis pedesaan masih sangat besar untuk dikembangkan baik secara produk maupun wsita.

Hal tersebut dikatakan anggota Komisi IV DPR RI membidangi Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LH) ini menanggapi potensi tumbuhan porang yang begitu baik karena sangat diterima di Luar Negeri. “Sayang tanaman porang belum begitu dikenal masyarakat di dalam negeri, kata Andi Akmal.

Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin mengatakan, potensi pertanian berbasis pedesaan masih sangat besar untuk dikembangkan baik secara produk maupun wisatanya.

Potensi yang muncul berbagai inovasi baru dibidang pertanian yang kemudian menjadi pusat perhatian masyarakat kebanyakan secara alamiah saja.

“Mestinya ini bisa di bentuk dengan inisiasi intensif Pemerintah melalui Kementerian teknis guna menemukan inovasi menghasilkan komoditas unggul negara kita. Keragaman hayati negeri ini sangat besar jumlahnya. Dan, dari segi kualitas, banyak masyarakat dunia mengakui terutama buah eksotis dari Indonesia,” kata Akmal di Jakarrta, Minggu (14/8) siang.

Meskipun Andi Akmal memberi apresiasi tindakan pemerintah yang tetiba berbenah diri untuk mempersiapkan sarana industri porang di Madiun, malah menteri hingga presiden memberikan perhatian di sini, tapi potensi porang ini bukan inisiasi pemerintah saat komoditas ini ternyata punya potensi luar biasa dengan nilai ekspor 2020 Rp 923,6 miliar. Tujuan ekspor antara lain China, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar dan Jepang.

 

Andi Akmal berharap, adanya temuan-temuan baru, yang menjadikan komoditas unggulan negeri ini muncul berbagai jenis dan potensi itu ada karena di pedesaan negeri ini sangat banyak sekali kekayaan hayati yang belum di eksplorasi.

 

“Saat ini telah muncul beberapa desa wisata yang menyajikan keindahan alam yang dipadu dengan komoditas pertanian lokal terutama komoditas hortikulturanya seperti kebun bunga, buah atau sayur mayur,” ungkap Andi Akmal.

Untuk desa wisata berbasis tanaman pangan, tegalan sawah menjadi track bagi pecinta jogging dan pesepeda juga telah muncul. Peran Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini sangat penting, tetapi sinergi dengan Pemerintah Pusat terutama Kementerian terkai masih perlu terus di kuatkan.

 

Karena itu, dia sarankan bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) pertania, selain fokus menemukan bibit unggul berbagai persilangan, ada juga unit khusus untuk meneliti berbagai jenis komoditas pertanian yang memiliki potensi besar menjadi produk unggulan.

Contoh, porang sudah ada sejak masa lalu. Namun, namanya begitu baik karena ada potensi besar bahwa ternyata komoditas ini punya berbagai keunggulan yang sangat diminati masyarakat luar negeri.

Negeri ini kekayaannya tidak terbayangkan besarnya.

“Saya berharap, ada efektifitas kinerja Pemerintah dengan dukungan anggaran pada masa depan ada lompatan-lompatan dibidang pertanian berbasis penegembangan pedesaan, menemukan komoditas unggulan baru sehingga negara ini dapat maju terpandang di dunia internasional yang di tumpu dari sektor pertaniannya,” demikian Dr H Andi Akmal Pasluddin.

(akhir)

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait