JAKARTA, beritalima.com – Pemberitaan tentang berkumpulnya Ribuan siswa dan siswi SMP dan SMA Wahidin berkumpul di Gor Yayasan Perguruan Wahidin (YPW), pada hari Rabu (22/2/2017) sekitar pukul 12.40 Wib. untuk melakukan aksi solidaritas atas di tahanya mantan wakil ketua YPW sekaligus donatur mereka yakni Awi Tongseng Alias Rajadi oleh Polda Riau dinilai sebagai bentuk kebohongan publik.
Pasalnya menurut petinggi IAPW, Tjandra Setiadji hal tersebut tidak benar dan penuh dengan rekayasa. Dan Awi menurutnya saat ini sudah bukan bagian dari bidang pendidikan di YPW.
“Awi Tongseng sekarang sudah tidak ada di bidang pendidikan lagi, sudah lepas dari YPW, jadi yang demo itu tidak nyambung,” sambung Andy sapaan akrabnya itu.
Bahkan Andy menuding gerakan yang mengajak siswa tersebut tidak ada hububungan dengan YPW.
“Jadi Awi tidak ada hubungan lagi dengan YPW,” dia kembali menegaskan.
Soal klaim sumbangan Awi kepada siswa, Andy juga menegaskan bahwa hal itu tidak boleh atas nama perorangan karena pemberian bantuan kepada siswa menurut Andy sudah berjalan kurang lebih 12-tahun.
“Sumbangan itu atas nama institusi bukan perorangan, jadi tidak benar itu sampai ajak siswa demo begitu,” ujar Andy.
Selain itu, masih menurut Andy, IAPW selama 12 thn aktif membantu siswa yang kurang mampu dan dananya dari sebagian besar Alumni perguruan wahidin yang berdomisili di seluruh Indonesia, bukan dari Awi tongseng.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini Dewan Pembina masih tetap bekerja dan tidak pernah bubar.
“Pembina tidak pernah bubar, dan pembina sama dengan pendiri, pihak pembina akan minta pertanggung jawaban lagi dari tahunn 2009 s/d 2016 dan seterusnya,” jelas Presiden SIRI itu.
Oleh karenanya Andy meminta kepada Awi untuk menyadari tentang kasus yang kini sedang dihadapi.
“Ini murni kasus pribadi atau perorangan, tidak kaitan dengan YPW jadi jangan bawa anak asuh atau penerima beasiswa YPW,” pungkas Andy yang juga pengacara itu.