Jombang | beritalima.com – Ruas jalan rusak parah dan berlubang di beberapa wilayah Kabupaten Jombang, membuat Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Jombang meradang. Pasalnya semenjak Indonesia dilanda Covid-19, pengguna jalan raya merasa terganggu baik roda dua maupun roda empat bahkan akibat jalan rusak parah itu menyebabkan orang jatuh meninggal dunia di tempat.
Hal itu ditanggapi anggota dewan usai rapat internal di ruang rapat Komisi C DPRD Kabupaten Jombang beberapa waktu lalu. Namun salah satu anggota dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Dhuha asal Dapil II menyayangkan jalan yang rusak itu hampir tiap sudut kota Jombang.
Lebih lanjut diungkapkan Agung, selaku anggota DPRD Kabupaten Jombang dari Fraksi Golkar saat Musrenbancam di Kecamatan Diwek, pada Dapil yang sama mengungkapkan bahwa jalan di tiap kecamatan banyak yang rusak parah. Yunita juga dari Fraksi PPP menambahkan dilaksanakan Musrenbangcam ini untuk menindaklanjuti rencana pembangunan yang belum terselesaikan pada tahun 2021.
Dengan demikian dijelaskan Wakil Bupati Jombang Sumrambah saat Musrenbangcam Jombang dan Diwek tiga hari lalu mengakui banyak jalan yang rusak. Hal itu dikarenakan karena anggaran APBD terserap refokusing penanganan Covid-19, pemulihan ekonomi dan vaksinasi.
Kendati soal jalan rusak diinfokan dari berbagai sumber, Sumrambah meminta kepada kepala desa untuk mengirim foto lokasi kerusakan jalan kepada Dinas PUPR Jombang.
Begitu juga, Wabup merasa berterima kasih kepada DPRD Kabupaten Jombang secara sukarela menyisihkan 70% dari pokir untuk membantu Pemerintah Kabupaten Jombang dalam penyelesaian infrastruktur jalan.
Juga dijelaskan Sumrambah anggaran untuk infrastruktur jalan memerlukan anggaran Rp1,5 triliun sedangkan dalam proses RKPD Kabupaten Jombang tahun 2023 mengalami defisit Rp350 miliar.
Sementara jalan rusak di tiap tiap kecamatan sudah ditandai kapur putih agar terlihat pengendara sepeda motor maupun roda empat ketika melintas di malam hari.
Reporter : Dedy Mulyadi
