Anggota DPRD NTT Reses di Fatukoa, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Anggota DPRD NTT, Ir. Mohammad Ansor, melaksanakan reses di RT. 018/RW. 006 Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa Kota Kupang, Senin (7/12/2020).

Dalam reses tersebut, hadir Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Kupang, Samsudin Makha, dan puluhan warga dari beberapa RT wilayah Kelurahan Fatukoa, baik tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan undangan lainnya.

Pantauan wartawan media ini, sebelum acara dimulai para petugas yang mendampingi Anggota DPRD NTT, Mohammad Ansor, mengukur suhu tubuh dan membagikan masker kepada warga yang hadir dalam reses itu. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Pada kesempatan itu, Mohammad Ansor, menyampaikan beberapa program pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terkait dengan Komisi V DPRD NTT.

Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT ini mengatakan, Reses ini adalah untuk menyerap aspirasi masyarakat.

“Artinya, aspirasi masyarakat diserap berbagai cara, yaitu ada lewat pertemuan-pertemuan seperti ini, ada yang lewat SMS (Short Message Service) atau Telpon saja ke kami, dan juga ada lewat media wartawan dan media sosial. Itulah yang merupakan aspirasi daripada masyarakat,” kata Mohammad Ansor.

Menurut Ansor, beberapa program Pemerintah NTT yang terkait dengan Komisi V, yaitu antar lain pemasangan meteran listrik secara gratis bagi warga yang tidak mampu.

DPRD NTT mengalokasikan anggaran untuk pemasangan meteran 450 VA secara gratis bagi masyarakat tidak mampu, terutama penerima program keluarga harapan (PKH).

“Kalau dia penerima PKH, tapi belum memiliki listrik di rumahnya bisa mendaftarkan lewat Ketua RT dan diverifikasi oleh PLN. Karena ini subsidi PLN yang bayar pemerintah Provinsi NTT lewat APBD Provinsi NTT,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT itu menambahkan.

Selanjutnya, Ketua Harian DPD I Partai Golkar NTT ini menambahkan, Pemerintah Provinsi NTT dalam tahun ini mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp800 miliar, sehingga seluruh program yang lain digeser.

Alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 ini, yaitu pertama kesehatan, antar lain pengadaan alat pelindung diri (APD), alat rapit test, Ventilator, Laboratorium PCR di RSUD W.Z. Johannes Kupang.

Kemudian jaring pengaman sosial (JPS). Karena dampak Covid-19 ini, lanjut Ansor, banyak tenaga kerja yang dirumahkan dan diputus hubungan kerja (PHK), sehingga dibantu jaring pengaman sosial dalam bentuk bantuan sembako.

“Sembako yang diberikan oleh pemerintah Provinsi NTT bagi masyarakat yang belum pernah dapat sembako sejenis, baik dari pemerintah Kota Kupang maupun Pemerintah Pusat itu yang dibantu oleh pemerintah Provinsi NTT dalam bentuk sembako yaitu beras 30 kilogram per bulan berturut-turut dan uang tunai Rp150.000. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait