JAKARTA, Beritalima.com– Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di Makasar yang karena pertikaian sejumlah anggota dewan yang nyaris adu jotos, Rabu (23/6) mendapat perhatian khusus Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Bahkan senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur tersebut mempertanyakan etika wakil rakyat. Permasalahan berawal dari protes sejumlah anggota DPRD Sulawesi Selatan yang tidak setuju pimpinan sidang menyelipkan agenda tambahan dalam rapat paripurna.
Pimpinan DPRD Sulawesi Selatan yang dimaksud sampai menggebrak meja saat berdebat dengan salah satu anggota dewan. Pria tersebut juga sempat menyampaikan ‘tidak ada yang saya takuti’ ketika peristiwa terjadi.
“Saya memahami Rapat Paripurna memang sering terjadi dinamika perdebatan. Hanya saja kurang etis bila membanggakan tidak ada yang ditakuti. Wakil rakyat tidak boleh arogan, bahaya sekali untuk demokrasi kita,” ungkap LaNyalla, Jumat (25/6).
Senator Jawa Timur itu mengatakan, pimpinan dewan harusnya memberi contoh. LaNyalla juga menyayangkan keributan yang terjadi di DPRD Sulawesi Selatan menjadi perhatian publik.
“Sikap setiap wakil rakyat menentukan marwah dari lembaga tempatnya bernaung. Setiap kesemapatan anggota dewan harus bisa menjaga etika karena mata publik tertuju langsung kepada wakil rakyat,” tutur dia.
Menurut LaNyalla, perbedaan pandangan harusnya diselesaikan dengan cara baik-baik, tak dengan anarkis, ataupun kasar. “Kita ini menjunjung tinggi musyawarah mufakat sebagai amanat Pancasila sila keempat. Jangan gunakan cara-cara yang mengedepankan emosi, sehingga bisa berbuntut hilangnya kondusivitas. Akhirnya rakyat yang akan dirugikan.”
Mereka yang bertikai akhirnya berdamai. Meski begitu, LaNyalla berharap agar persoalan ini menjadi pelajaran lembaga legislatif. “Bukan sekali dua kali kita dipertontonkan arogansi para wakil rakyat. Tidak sedikit perkelahian terjadi saat sidang-sidang di lembaga legislatif. Saya harap jangan sampai terjadi lagi. Malu sama rakyat,” demikian AA LaNyalla Mahmut Mattalitti. (akhir)